0 0
Read Time:2 Minute, 49 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan peluncuran Program Pelatihan Dokter Spesialis (PPDS) yang penyelenggara utamanya adalah Rumah Sakit Klinik (RSPPU).

Peluncuran dilakukan di Rumah Sakit Anak dan Ibu Harapan Kita, Jakarta Barat pada Senin, 6 Mei 2024.

Menurut Jokowi, kemajuan ini harus terjadi untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis profesional.

“Selama 6 bulan terakhir saya berada di daerah tersebut, saya senang datang ke Puskesmas. Saya senang peralatan seperti USG tersedia, dan rumah sakit memiliki magnetic resonance imaging, mamografi, dan laboratorium katalog,” kata Jokowi dalam sambutannya.

“Tetapi keluhan utama di provinsi adalah kurangnya dokter spesialis,” lanjutnya.

Minimnya dokter spesialis menjadi tugas besar bagi Indonesia, kata Jokowi. Mengingat rasio dokter terhadap jumlah penduduk adalah 0,47 per 1.000, Indonesia menempati peringkat ke-147 di dunia dan kesembilan di Asia.

Artinya masuk tiga besar, tapi dari bawah, kata Jokowi.

Indonesia membutuhkan 124.000 dokter umum dan 29.000 dokter spesialis

Ditambahkan Jokowi, saat ini Indonesia membutuhkan 124.000. dokter layanan kesehatan primer dan HRK 29.000 untuk dokter spesialis.

“Jumlahnya tidak sedikit, jangan dibiarkan kosong. Jangan sampai peralatan yang ada menjadi tidak berguna karena tidak ada dokter spesialisnya, kata Jokowi.

Saat ini, baru 2,7 ribu orang yang bekerja di Indonesia. dokter spesialis setiap tahunnya dan itu adalah jumlah yang sangat kecil. Masalah lain yang muncul dalam kasus dokter spesialis adalah distribusinya yang tidak merata. Rata-rata, sekitar 59 persen tenaga medis profesional berspesialisasi di Pulau Jawa.

“Harus ada terobosan, kita harus mulai, kita harus berani memulai, kita harus mempunyai mimpi yang tinggi, standar internasional,” kata Jokowi.

 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan peluncuran RSPPU digelar di tiga rumah sakit.

Terdapat tiga rumah sakit dengan luas 14,5 hektar, termasuk Rumah Sakit Ibu dan Anak Harapan Kita.

“Investasi pertama Rp 800 miliar di RS Kanker Dharmais yang akan diresmikan Presiden akan ada 21 level. Kemudian investasi lainnya, RS Harapan Kita mendapat dukungan dari Jepang sebesar Rp 1 triliun untuk 22 level. Oleh karena itu, kami berharap pada tahun ini ada terobosan dan diintegrasikan ke dalam pusat pelayanan medis, penelitian dan pendidikan, kata Budi.

 

Budi menambahkan, pihaknya ingin membangun RSPPU untuk mengatasi permasalahan utama yang belum terselesaikan selama 79 tahun. Yakni jadwal dokter yang tidak merata.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan telah menyusun kebijakan perencanaan 15 tahun ke depan dengan dukungan Amerika Serikat untuk menghitung kebutuhan tenaga medis profesional di kabupaten/kota berdasarkan pola demografi dan epidemiologi.

Misalnya di Yogyakarta yang banyak lansia, dokter spesialis berbeda dengan dokter di Bali yang banyak anak muda.

“Sudah kami hitung dan finalkan, sehingga kami tahu dibutuhkan 29.000 dokter spesialis untuk dikerahkan di tingkat kabupaten/kota,” jelas Budi.

Terobosan di RSPPU juga membuka peluang bagi dokter spesialis dan dokter umum yang ingin menjadi dokter spesialis di bidangnya.

“Sekarang warga lulusan hampir seluruhnya berasal dari kota, karena dokter spesialis dari daerah sangat sulit masuk, lulus dan diterima, persentasenya sangat kecil. “Makanya kami melakukan program afirmasi pada rumah sakit pendidikan, agar afirmasinya bisa dialihkan ke mereka juga.”

Budi juga berharap para tenaga medis di daerah 3T (terancam, perbatasan, dan pinggiran) segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).

Disampaikan Jokowi, Budi juga mengatakan jumlah dokter spesialis masih belum mencukupi karena produksinya masih rendah yakni sebanyak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara itu, dibutuhkan PLN 29.000.

Sebagai perbandingan, Inggris dengan populasi 50 juta jiwa setiap tahunnya mempekerjakan 12.000 dokter spesialis, hampir lima kali lipat lebih banyak dibandingkan Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D