0 0
Read Time:1 Minute, 34 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta, Jelang bulan suci Ramadhan 2024, Umi Pipik mengingatkan dan menghimbau agar masyarakat rajin beribadah dan menghindari perbuatan yang merugikan punggung, salah satunya punggung.

Istri mendiang Ustaz Geoffrey Al Buchori ini menyadari, beberapa orang mengaku “tidak bergosip atau bergosip” melainkan “hanya” membahas kebenaran kehidupan orang lain. Umi Pipik mengatakan, alasan tersebut merupakan tanda adanya kesalahpahaman terhadap makna giba.

“Artinya tidak ada yang tahu apa arti giba. Nabi berkata, Giba sedang membicarakan orang itu. Kalaupun benar, kami sudah gila. “Bahkan terjerumus ke dalam pencemaran nama baik adalah tindakan yang salah,” katanya.

Dalam wawancara dengan Showbiz dianrakyat.co.id di Jakarta baru-baru ini, Umi Pipik mengenang Nabi Muhammad SAW yang memperingatkan umatnya tentang bahaya bergosip dan menebar aib kepada orang lain.

Selebriti yang memiliki 2,9 juta pengikut di Instagram ini kemudian mengenang nasehat Nabi Muhammad kepada menantunya tentang bahaya menjaga lidah. Ini akan diberi pahala pada hari kiamat.

“Jadi di rumor ini kita ceritakan ke orang lain, belum lagi menyebut namanya. Rasulullah bersabda ketika kita berkata: Eh fulan. Kami menyebutkan nama-namanya. Jadi kalau itu terjadi, hadiah penyebutan nama itu jatuh ke tangan yang mengucapkan, kata Umi Pipik.

“Oleh karena itu Rasulullah berpesan kepada menantunya dalam sebuah hadits, jagalah perkataanmu, jagalah perkataanmu, karena di hari kiamat perkataan tersebut akan mendapat hukuman yang jauh lebih berat dari seluruh tubuh,” lanjutnya.

Umi Pipik menghimbau agar orang lain berhati-hati dalam berbahasa. Jika tidak bisa mengatakan apa yang baik dan benar, lebih baik diam. Ini melindungi kita dari tipu daya dan dosa serupa.

“Atas rasa malu masyarakat atas perkataan yang terdengar dari timur ke barat.” “Kadang kita sebagai perempuan mengandalkan teman: Hei, aku punya masalah, tapi jangan bilang, itu hanya antara aku dan kamu,” kata Umi Pipik.

Kemudian, orang kepercayaan itu melengkapi perkataan orang lain. Akibatnya, cerita pribadi menjadi konsumsi publik. Orang-orang disalahkan atas rasa malu, perasaan terluka dan kurangnya ketidakpedulian di pihak korban.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D