0 0
Read Time:1 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Shafira sudah membawa tas, siap menjemput Julian. Namun Jaina melarang Shafira datang. Kalau kamu hamil, kamu sudah besar, jadi takut melakukan sesuatu di tengah perjalanan.

Mama akan mengantarmu tinggal di rumah. Shafira tampak sedih. Alva datang menjemput Julian. Namun air ketuban Ulan pecah, ia hampir melahirkan. Alan panik. Alva segera menjemput Olan dan ingin membawanya ke mobilnya untuk membawanya ke rumah sakit. Jenna bingung siapa yang mau berangkat duluan. Ajak Olan melahirkan atau membesarkan Julian. Shafira berkata: “Ibu, pergilah bersama Bibi Ulan untuk melahirkan bayinya.” Aku akan mengantar Misa Julien, aku berjanji akan baik-baik saja, Bu.

Sementara itu, Raphael masih tertidur. Alarm berbunyi. Rafael bangkit dan segera mematikannya, namun Rafael kembali tertidur. Saat itulah terdengar suara Lestari yang mengetuk pintu kamar sambil memanggil-manggil Rafael. Raphael harus bangun dan membuka pintu.

Pak Renault bilang Julien ada waktu luang hari ini, kata Listari. Raphael kaget, kenapa cepat sekali? Ini bahkan belum genap enam bulan. Lestari tidak ingin Julian berjalan-jalan tanpa beban menghirup udara luar lagi.

Mobil Shafira berhenti di depan penjara. Shafira keluar dari mobil sambil membawa payung di tangannya. Shafira menatap penuh harap ke pintu penjara yang tertutup.

Beberapa saat kemudian, pintu penjara terbuka. Petugas penjara terlihat keluar dan meminta seseorang untuk pergi. Lalu Julian keluar sambil membawa tas berisi pakaian.

Julian memeluk Shafira dan mencium perut buncit Shafira. “Ayah pulang, Nak,” kata Julian pelan. Shafira menangis tersedu-sedu.

Shafira mengaku selalu berdoa agar saat anak kembarnya lahir, ayah mereka akan ada di sana untuk memanggil mereka. Ternyata Tuhan mengabulkan doanya. Julian mengelus pipi Shafira dan mengatakan bahwa dia tidak akan pernah meninggalkan Shafira lagi.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D