dianrakyat.co.id, Jakarta Menyambut Ramadhan dan Idul Fitri 2024, sejumlah pengecer siap membagikan dividen tunai. Investor dapat memperhatikan tanggal-tanggal penting pembagian dividen agar keuntungan meningkat di akhir tahun ini, sebelum kembali menetapkan target keuangan untuk tahun 2024.
Tanggal-tanggal penting tersebut antara lain tanggal, tanggal kadaluarsa, tanggal pendaftaran dan tanggal pembayaran. Cum Day, yaitu hari terakhir bagi investor yang ingin membeli saham dan ingin mendaftar sebagai pemilik hak untuk menerima dividen dari emiten.
Ex date, yaitu sehari setelah tanggal cum. Jika investor membeli saham tersebut pada hari tersebut, maka investor tidak akan menerima hak dividen apa pun dari penerbitnya. Record date merupakan tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen. Tanggal pembayaran adalah tanggal pembayaran bunga.
Merujuk informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (12/3/2024), dianrakyat.co.id meliput sejumlah emiten yang masuk laba menjelang Idul Fitri 2024: PT Bank Mega Tbk (MEGA)
Perseroan akan melepas saham senilai Rp 2,46 triliun atau Rp 209,3 per saham. Rencana tersebut bertepatan dengan keputusan RUPS tahunan perseroan yang berlangsung pada 1 Maret 2024.
Pembagian dividen interim mengacu pada data keuangan perseroan tahun 2023 Saat itu, perseroan membukukan laba yang dihasilkan pemilik induk perusahaan sebesar Rp 3,51 triliun. Saldo laba yang tidak dibatasi penggunaannya tercatat sebesar Rp1,05 triliun dengan ekuitas Rp21,76 triliun.
Daftar saham MEGA :
Tanggal pemisahan di pasar reguler dan pasar negosiasi:
13 Maret 2024 Tanggal ex-dividen untuk pasar reguler dan negosiasi: 14 Maret 2024
Tanggal pemisahan pasar saham: 15 Maret 2024
Tanggal saham terakhir di pasar uang: 18 Maret 2024
Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak menerima dividen: 15 Maret 2024
Tanggal pembayaran pajak: 27 Maret 2024 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah membagikan dividen tunai tahun buku 2023 kepada pemegang saham sedikitnya Rp 48,1 triliun atau Rp 319 per saham. Jumlah tersebut sudah termasuk dividen interim yang dibagikan kepada pemegang saham pada 18 Januari 2024 sebesar Rp 12,67 triliun atau Rp 84 per saham.
Dengan demikian, sisa dividen tunai akan dibayarkan kepada Pemegang Saham sedikitnya Rp35,45 triliun atau Rp235 per saham.
Penyaluran tersebut mengacu pada data keuangan BRI tahun anggaran 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, BRI membukukan laba yang dihasilkan induk perusahaan sebesar Rp60,1 triliun. Jumlah laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya dilaporkan sekitar Rp12 triliun dan total ekuitas sebesar Rp316,47 triliun.
Daftar unit BRI
Tanggal pemisahan di pasar reguler dan pasar negosiasi:
13 Maret 2024 Tanggal ex-dividen untuk pasar reguler dan negosiasi: 14 Maret 2024
Tanggal pemisahan pasar saham: 15 Maret 2024
Tanggal saham terakhir di pasar uang: 18 Maret 2024
Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak menerima dividen: 15 Maret 2024
Tanggal pembayaran dividen: 28 Maret 2024
– PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) Tahun Buku 2023 pada Senin, 4 Maret. Dalam rapat tersebut, pemegang saham menyetujui pembagian 50 persen laba bersih tahun buku 2023 atau Rp 10,45 triliun.
Nilai dividen tersebut meningkat 42,76 persen dari total dividen tahun buku 2022 sebesar Rp7,32 triliun. Dengan demikian, nilai dividen ditetapkan sebesar Rp 280,49 per saham.
Kenaikan tingkat pembayaran dividen hingga 50 persen pada tahun ini dilakukan berdasarkan kinerja keuangan Perseroan yang terus mencatatkan kinerja baik dengan total laba sebesar Rp 20,9 triliun pada tahun 2023.
Daftar komponen BNI
Tanggal pemisahan di pasar reguler dan pasar negosiasi:
14 Maret 2024 Tanggal ex-dividen untuk pasar reguler dan negosiasi: 15 Maret 2024
Tanggal pemisahan pasar saham: 19 Maret 2024
Tanggal saham terakhir di pasar uang: 19 Maret 2024
Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak menerima dividen: 18 Maret 2024
Tanggal pembayaran dividen: 2 April 2024
Bank Tabungan Negara (PERsero) Tbk (BBTN)
Pemegang saham BBTN mendapat dividen sebesar 20 persen atau Rp700,19 miliar dari laba tahun buku 2023 sebesar Rp3,5 triliun. Selain itu, 80 persen dari laba tahun 2023 atau Rp 2,8 triliun akan dijadikan cadangan pengembangan bisnis perseroan.
Harga dividen tersebut sebesar Rp 49,89 per saham yang akan dibagikan kepada pemegang saham yaitu Pemerintah Republik Indonesia sebesar 60 persen dan Masyarakat sebesar 40 persen. Nilai dividen tahun buku 2023 akan meningkat sekitar 15 persen dari total alokasi tahun anggaran 2022 yang berjumlah sekitar Rp 609 miliar.
Daftar episode BBTN
Tanggal pemisahan dari pasar bersama ke pasar negosiasi: 18 Maret 2024
Tanggal ex-dividen untuk pasar bersama dan pasar negosiasi: 19 Maret 2024
Tanggal pemisahan pasar saham: 20 Maret 2024
Tanggal saham terakhir di pasar uang: 21 Maret 2024
Tanggal pencatatan pemegang saham (DPS) yang berhak menerima dividen: 20 Maret 2024
Tanggal pembayaran dividen: 5 April 2024