0
0
dianrakyat.co.id Tekno – Berkat Elon Musk bersama SpaceX dan Jeff Bezos melalui Blue Origin, semua orang di dunia bisa bersantai di luar angkasa. Meski menghabiskan banyak uang dan antrean. Namun, meningkatnya minat dan jumlah wisatawan di seluruh dunia menyebabkan sejumlah peneliti khawatir akan bahaya seks di udara. Pasalnya, aktivitas seksual yang mengarah pada pembuahan di luar angkasa memiliki kemampuan untuk memaparkan embrio pada evolusi. Inilah David Cullen, profesor Astrobiologi di Cranfield University, Inggris, yang mengatakan ‘ada banyak tanda tanya biologis dan hukum tentang seks. hubungan di luar angkasa yang harus segera dijawab’. “Hal ini bisa dimanfaatkan oleh wisatawan luar angkasa untuk menuntut perusahaan penyedia jasa perjalanan luar angkasa seperti SpaceX milik Elon Musk atau Blue Origin milik Jeff Bezos. Oleh karena itu, untuk menghindari masalah hukum, wisatawan harus menandatangani perjanjian bahwa mereka dilarang berhubungan seks selama berada di luar angkasa. Menurutnya, masalah kesehatan dan hukum di luar angkasa tidak ditangani oleh SpaceX dan Blue Foundation. Ia menjelaskan bahwa radiasi dan area yang terkontaminasi menimbulkan risiko kesehatan sejak janin terbentuk di dalam rahim. “Tidak realistis jika kita berpikir bahwa pelancong luar angkasa akan melakukannya. melarikan diri dari hubungan seks ketika mereka terkena gayaberat mikro dan radiasi tinggi selama perjalanan luar angkasa,” jelas Cullen. Sementara itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA berkomitmen bahwa ‘tidak ada manusia yang pernah berhubungan seks di luar angkasa’ Meski NASA tidak secara tegas melarangnya. seks di luar angkasa, kode etik astronotnya memerlukan ‘hubungan kepercayaan’ dan. standar ‘profesional’ harus dipertahankan setiap saat. Elon Musk menyumbangkan Rp 1,1 triliun kepada Kepala Dana Kampanye Tesla Donald Trump, Elon Musk, memberikan sekitar US $ 75 juta (Rp 1,1 triliun) kepada kelompok keuangan pro-Donald Trump dalam tiga bulan. dianrakyat.co.id.co.id 16 Oktober 2024
