dianrakyat.co.id, Jakarta – Kepercayaan adalah fondasi sebuah hubungan. Ketika pasangan ketahuan berbohong, rasa sakit, ketegangan, dan kemarahan meletus. Namun, jangan biarkan emosi menguasai diri Anda.
Menghadapi situasi ini, kita perlu tetap tenang dan mengambil keputusan dengan cepat. Luangkan waktu untuk memproses gejolak emosi Anda dan ingatlah bahwa komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci untuk menyelesaikan masalah ini.
Berikut tiga cara menghadapi pasangan yang selingkuh menurut Psychology Today. 1. Menahan diri dan memikirkan situasinya
Mengetahui pasangan selingkuh bisa jadi seperti disambar petir di siang hari. Rasa sakit, kebingungan, dan amarah yang campur aduk membuat Anda langsung menghadapinya.
Namun, tahan napas sejenak. Reaksi emosional hanya memperburuk situasi.
Luangkan waktu untuk memikirkan situasi dengan tenang. Tanyakan pada diri Anda, apa yang membuat Anda yakin pasangan Anda selingkuh?
Apakah ada bukti kuatnya atau hanya sekedar kesimpulan? Pikirkan tentang jenis kebohongan dan pengaruhnya terhadap hubungan Anda. Apakah ini sebuah kebohongan kecil atau indikasi akan adanya masalah perselingkuhan yang lebih besar?
Memahami konteks dan beratnya kebohongan juga akan membantu Anda menghadapinya dengan lebih cerdas. Hal ini dapat memperjelas situasi dan membantu Anda mengungkapkan kekhawatiran Anda dengan cara yang lebih terstruktur saat berbicara dengan pasangan.
Ingatlah bahwa tujuan Anda bukan untuk disalahkan, tetapi untuk memahami dan menyelesaikan masalah.
Jika Anda sudah siap, langkah selanjutnya adalah melakukan percakapan terbuka dan jujur dengan pasangan. Pilih waktu dan tempat yang tenang dan tidak mengganggu di mana Anda berdua bisa fokus tanpa terburu-buru.
Mulailah pembicaraan dengan sikap percaya diri, ungkapkan perasaan Anda dengan tenang dan hindari tuduhan atau tuduhan.
Gunakan pernyataan yang menunjukkan bagaimana tindakan mereka memengaruhi Anda. Misalnya, “Aku merasa sedih dan dikhianati karena kamu tidak setia padaku.”
Bersiaplah untuk berbagai reaksi, seperti penolakan, perlindungan, atau bahkan kemarahan. Tetap tenang dan fokus pada kebutuhan Anda akan kejujuran dan keterbukaan.
Dengarkan jawaban mereka dengan cermat dan carilah tanda-tanda kejujuran atau penipuan. Perhatikan bahasa tubuh dan nada suaranya, karena mereka dapat berbicara lebih dari sekadar kata-kata saja.
Setelah percakapan terbuka dan jujur, luangkan waktu untuk memikirkan apa yang dibicarakan dan pikirkan masa depan hubungan tersebut. Keputusan ini harus didasarkan pada beberapa faktor, seperti: Tingkat keparahan kebohongan: Seberapa besar pengaruh kebohongan terhadap Anda dan hubungan Anda? Tanggapan Mitra: Apakah mereka menunjukkan penyesalan yang tulus, bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan berkomitmen untuk membangun kembali kepercayaan? Kesejahteraan emosional Anda: Apakah Anda merasa aman dan dihargai dalam hubungan ini? Apakah Anda pikir Anda bisa mempercayai pasangan Anda lagi?
Jika pasangan Anda menunjukkan penyesalan yang tulus, bertanggung jawab atas tindakannya, dan bersedia membangun kembali kepercayaan, Anda mungkin ingin mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan pada hubungan tersebut untuk terhubung kembali.
Namun, jika pasangan Anda terus berbohong, menolak tanggung jawab, atau menunjukkan tanda-tanda perubahan, mungkin ini saatnya Anda mempertimbangkan untuk mengakhiri hubungan.