0 0
Read Time:2 Minute, 25 Second

dianrakyat.co.id, Taruna senior Akademi Maritim Jakarta (STIP) disiksa hingga tewas sehingga Kementerian Perhubungan (Cayman Hub) turun tangan. 

Apa langkah yang diambil Kementerian Perhubungan terkait STIP Jakarta? Apakah hal ini akan mengarah pada tinjauan komprehensif terhadap model pembelajaran, atau justru akan dihilangkan?

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) segera mengkaji pola pengasuhan untuk pengembangan ke depan.

Meskipun STIP dan sekolah BPSDMP lainnya tidak menoleransi kekerasan, reformasi ini harus terus dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Untuk mengawali perbaikan tersebut, tim investigasi internal dibentuk di Sekolah Tinggi Ilmu Kelautan (STIP) Jakarta untuk mengkaji insiden kekerasan dan kaitannya dengan pola asuh orang tua. Hasil evaluasi unsur kampus STIP nantinya akan diterapkan pada sekolah lain yang berada di bawah naungan BPSDMP untuk memastikan praktik kekerasan serupa tidak terulang kembali.

Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala BPSDMP Subgaiyo mengatakan, pihaknya mengambil langkah cepat dengan merevisi pedoman pola asuh yang baik sebagai langkah jangka pendek.

DMP BPS telah membentuk tim investigasi internal atas kejadian tersebut. “Tim akan melakukan asesmen, yakni mengambil langkah-langkah internal terhadap unsur kampus dan pola asuh orang tua agar ditinjau kembali sesuai peraturan terkait untuk memastikan kejadian kekerasan ini tidak terulang kembali,” kata Plt. Ketua DMP BPS Sabgayo dalam keterangannya, Minggu (5/5/2024). Kesinambungan kegiatan pembelajaran

Kemudian, untuk mendukung proses penyidikan di Polres Jakarta Utara dan melanjutkan proses pembelajaran, STIP berinisiatif memperkenalkan sistem pembelajaran hybrid semester setiap dua minggu sekali.

Kami juga telah meningkatkan jumlah staf kustodian atau pengawas di bidang pendidikan, termasuk ruang kelas dan penghalang, akses tangga, koridor dan area toilet di sektor pendidikan, dan peran pendukung untuk pengawas akademik dan petugas kontrol taruna telah ditingkatkan. Serta memberikan waktu khusus kepada taruna dalam beraktivitas sehari-hari, baik akademik maupun non-akademik, terutama ketika menghadapi permasalahan dan selalu berkoordinasi dengan petugas pembimbing taruna dan pembimbing taruna,” kata Sabagio.

 

Menurut Subgiu, upaya yang dilakukan DMP BPS untuk menghindari kemungkinan terjadinya kekerasan di kemudian hari antara lain dengan memasang CCTV di ruang-ruang kosong di setiap kampus, meniadakan kegiatan-kegiatan yang memicu kekerasan dan taruna, termasuk meningkatkan peran pengasuh; , dan secara aktif melibatkan pemangku kepentingan yang terkait erat dengan proses pengembangan peran, seperti asosiasi alumni dan asosiasi perdagangan maritim. Sanksi yang lebih tegas diberikan, yakni pengusiran tidak hormat terhadap taruna yang melakukan kekerasan.

Terkait kekerasan STIP yang terjadi saat ini, Subgyu menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas meninggalnya Kadet Putu Satriya Ananta Rastika.

Menurut dia, DMP BPS sudah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke Polres Jakarta Utara. Sabgio meminta STIP bersikap kooperatif, terbuka dan transparan terhadap proses penyidikan serta meminta agar kegiatan belajar mengajar dan layanan tetap berjalan. Penyelidikan polisi sejauh ini telah mencari informasi dari 36 taruna dan dua kelompok dokter.

Ketua Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) Ahmed dan Ketua STIP Ahmed Wahid juga mengunjungi keluarga Putu Satriya Ananta Rastika di RS Karamat Jati pada Sabtu (4/4). BPSDMP mendampingi keluarga dan membantu mengangkut almarhum ke tempat peristirahatan terakhir.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D