0 0
Read Time:1 Minute, 13 Second

BOGOR – Masyarakat yang tinggal di pedesaan terpencil kerap menghadapi kendala dalam menggunakan layanan perbankan. Oleh karena itu, kehadiran agen BRILink menjadi solusi bagi masyarakat pedesaan untuk menikmati layanan perbankan, bahkan transaksi digital.

Hal inilah yang mengantarkan Ade Supriadi menjadi agen BRILink pada tahun 2013. Ia memberikan kemudahan layanan perbankan kepada warga desanya di kaki Gunung Salak di Pamijahan, Kabupaten Bogor.

Seperti diketahui Agen BRILink merupakan perpanjangan tangan layanan dan BRI bermitra dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat memberikan layanan transaksi perbankan termasuk transaksi digital secara real time.

Ade menuturkan, awalnya tidak mudah menjadi agen BRILink di desa. Masih banyak yang belum mengetahui keuntungan bertransaksi di agen BRILink. Menyadari situasi tersebut, Ade melakukan kampanye door to door di sekitar tempat tinggalnya. Hal ini agar masyarakat mengetahui dan tidak ragu berbisnis melalui BRILink.

Bahkan saya sampaikan ke masyarakat, kalau pembayarannya tidak sampai (tujuan), saya bayar dua kali lipat. Biar masyarakat percaya, kata Ade yang ditemui Sindonews baru-baru ini.

Menurutnya, saat itu sangat sulit mendapatkan lima pelanggan dalam satu hari. Namun kini minimal bisa melakukan 30 transaksi BRILink per hari.

“Setelah BRILink tersebar dan semakin banyak masyarakat yang mengetahuinya, transaksi di saya meningkat. Dulu BRILink per desa hanya satu, tapi sekarang BRILink per desa banyak,” ujarnya.

Ade mengaku sangat senang karena banyak masyarakat yang memilih berbisnis dengan BRILink. Alasannya, mereka akan lebih mudah bertransaksi tanpa harus ke bank. Rata-rata transaksi dalam sebulan mencapai Rp150 juta. Angka tertinggi Rp1 miliar, ujarnya.

Tantangan menjadi agen BRILink

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D