Surabaya – Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) menggagas pengembangan proyek Renewable Energy Integrator in Indonesia (REIDI). Proyek ini bertujuan untuk keberlanjutan program INSPIRASI (Indonesia – Nanyang Technological University, Singapore Research Institute for Sustainability and Innovation).
Proyek REIDI merupakan bagian dari program INSPIRASI yang lebih besar, yaitu kerjasama antara ITS, Nanyang Technological University (NTU) di Singapura dan beberapa universitas lain di Indonesia untuk mengembangkan laboratorium hidup energi terbarukan atau laboratorium percontohan pertama di Indonesia. Gedung REIDI sendiri baru dibuka pada tahun 2023. pada akhir bulan Desember.
Baca juga: ITS Buka Program Gelar Teknik Keselamatan Pertama di RI, UKT dari 7,5 Juta Rp
Koordinator pengembangan proyek REIDI Ari Bakhtiaras mengatakan, ITS ditunjuk bertanggung jawab atas pengembangan proyek ini. Tak ayal, penunjukan ini karena adanya kesepakatan Pusat untuk menggunakan lahan ITS untuk pembangunan laboratorium hidup terbesar di Indonesia.
Dalam siaran persnya, Kamis (6/6/2024), ia mengatakan, “Alhamdulillah, ITS telah dipercaya untuk menyediakan lahan dan mengelola proyek ini ke depannya.
Ari menjelaskan, pembangunan proyek seluas 1,5 hektare ini akan dibagi dalam tiga tahap hingga tahun 2027. Pada tahap pertama, direncanakan penyelesaian penuh pembangunan zona produksi energi terbarukan yang diperoleh dari fotovoltaik, tegangan pertanian, dan biomassa. Untuk tahun 2024.
Baca juga: Konsultan ITS Tegaskan UKT Tak Naik 2024, SPP dari 500 Ribu. Rp hingga 12,5 juta
Tahap selanjutnya akan dimulai tahap desain, pengembangan, implementasi dan penggunaan setiap komponen.
Selain itu, saat memasuki fase ketiga, kemajuan pengembangan REIDI akan fokus pada pengembangan pembangkit listrik energi baru terbarukan (REPs) dari sumber hidrogen dan sistem solusi manajemen jaringan, tambah Ari.
Di akhir fase ini, pengujian penerimaan situs dan aktivasi umum REIDI juga akan dilakukan. “Kami berharap pembangunan setiap fasenya segera selesai sehingga bisa digunakan secepatnya,” ujarnya.