0 0
Read Time:3 Minute, 20 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Jemaah haji 2024 mulai memasuki puncak rantai ibadah haji di Arafah, Muzdalifah dan Mina ) dan penyakit pneumonia.

“Setiap tahun penyebab utama penyakit adalah ISPA dan penyebab kematian utama adalah pneumonia,” kata Ketua Tim Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Haji (WasDal) Tahun 2014, Pr. Tjandra Yoga Aditama, dalam komentarnya. Diakses dari Health dianrakyat.co.id pada Rabu 12 Juni 2024.

Tak ada alasannya, Tjandra mengatakan, setidaknya ada empat faktor risiko ISPA pada jemaah haji 2024, yaitu: Jumlah penduduk yang besar memudahkan perpindahan. Udaranya panas dan kering. Adanya kotoran/debu. Daya tahan tubuh jemaah bisa menurun akibat kelelahan akibat pekerjaan dan perubahan suasana.

Untuk mencegah ISPA dan pneumonia, setidaknya ada tujuh hal yang bisa dilakukan jemaah haji 2024, antara lain: Vaksinasi flu dan bila perlu pneumonia sebelum pemberangkatan, namun jika Anda di Saudi sekarang tentu saja vaksinnya belum maksimal. penting. bentuk pencegahan. Gunakan masker untuk mencegah kontaminasi, kotoran, debu dan bahaya pernapasan lainnya. Minumlah air yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Jika ada penyakit kronis, Tjandra menekankan pentingnya meminum obat secara rutin sesuai anjuran. Ketika penyakit kronis memburuk, penyakit ISPA mudah berkembang.

Praktik Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) harus tetap dipertahankan karena akan berdampak pada resistensi organisasi terhadap kemungkinan ISPA.

Tjandra, kata Tjandra, jika mulai mengeluh batuk, demam, dan gangguan pernafasan lainnya, segera periksakan ke rumah sakit atau dokter terdekat.

Jika keluhan semakin parah, segera dapatkan pengobatan ke layanan kesehatan yang lebih komprehensif. Seperti Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) atau rumah sakit pemerintah Arab Saudi.

Jika Anda dirawat di rumah sakit di KKHI atau rumah sakit di Arab Saudi, Anda harus mengikuti semua saran dan rekomendasi dari otoritas kesehatan.

“Ya, mungkin sulit karena ingin segera salat di masjid dan/atau berkumpul kembali dengan keluarga atau sekelompok orang (apalagi jika ada kendala sosial/bahasa/makanan, dll). sebuah rumah sakit Arab. ), tapi kalau mengidap pneumonia dan dirawat di KKHI/RS, ujarnya.

Tjandra juga menjelaskan, ada lima prinsip penanganan ISPA dan pneumonia oleh puskesmas atau rumah sakit yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan, yaitu: Untuk ISPA akan diberikan toleransi yang lebih besar, mungkin yang “tumpah” atau makan makanan yang cukup. Obat simtomatik, seperti antipiretik, mukolitik, dan ekspektoran, juga akan diberikan. ISPA ringan belum tentu memerlukan antibiotik atau antivirus, berdasarkan studi klinis. Untuk ISPA berat dan pneumonia sebaiknya diberikan antibiotik atau antivirus sesuai dengan pola mikrobiologi penderita, meskipun dapat juga diberikan berdasarkan data ilmiah. Jika kondisi pneumonia memburuk, gagal napas ditangani sesuai prosedur medis, termasuk kemungkinan memerlukan perawatan di ICU dengan ventilator, dan lain-lain.

Menurut Tjandra, dokter sekaligus mantan Petugas Kesehatan Haji Dicky Budiman membagikan panduan lengkap bagi jemaah haji untuk menjaga kesehatan.

Tak hanya jemaah, otoritas haji pun bisa mengikuti panduan tersebut untuk mencegah penyakit pada puncak ibadah haji. Apalagi saat cuaca tahun ini sangat panas dan berisiko menimbulkan kepadatan serta kelelahan. 1. Pemeriksaan kesehatan sebelumnya

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kesehatan yang baik sebelum berangkat. Minumlah obat-obatan yang diperlukan sesuai petunjuk dokter, terutama bagi jamaah haji dengan penyakit kronis. 2. Minum air putih yang cukup selama berada di Tanah Suci

Minumlah air putih secara rutin, minimal dua hingga tiga liter sehari. Hindari minuman berkafein dan asam yang dapat menyebabkan dehidrasi.

“Bawalah botol sendiri dan isi ulang secara rutin dari sumber yang aman,” kata Dicky dalam keterangan tertulis yang diperoleh Health dianrakyat.co.id, Senin (20/6/2024).

Makan makanan yang sehat dan seimbang, termasuk buah-buahan dan sayuran. Jangan butuh waktu lama untuk makan. Hindari makanan berlemak atau berminyak. Makanlah dalam porsi kecil namun sering untuk menjaga energi. 4. Lindungi dari panas

Gunakan kacamata hitam dan tabir surya dengan SPF tinggi.  Percikkan wajah dan tubuh Anda dengan air untuk menenangkan diri. 5. Istirahatlah

Dicky pun menyarankan untuk tidak memaksakan diri dengan terus bergerak tanpa istirahat. Manfaatkan waktu untuk bersantai di tenda atau area teduh yang disediakan. Gunakan alas tidur yang nyaman dan tahan panas. 5. Menjaga kebersihan diri

Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sebelum makan dan setelah dari toilet.

Gunakan masker di tempat keramaian untuk mencegah penyebaran penyakit pernafasan. Hindari menyentuh wajah Anda dengan tangan kotor.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D