ATAU KOTA. Singa, dengan cakar yang tajam, otot yang kuat, mata yang tajam, dan rahang yang bergigi, tidak diragukan lagi merupakan predator yang tangguh. Selain bisa berburu secara berkelompok, singa merupakan hewan paling berbahaya di dunia.
Namun dari 10.000 rekaman hewan liar di sabana Afrika, 95% spesies menunjukkan ketakutan terbesar terhadap suara lain: manusia, kata Science Alert, Jumat (8/2/2024). Meski manusia bukan predator, beberapa mamalia memandang mereka sebagai predator.
Michael Clinchey, ahli biologi konservasi di Western University, mengatakan: “Ketakutan terhadap manusia sudah mendarah daging dan menyebar luas. “Gagasan bahwa hewan akan beradaptasi dengan manusia jika tidak diburu belum terbukti.
Penelitian yang dilakukan oleh Liana Zanet, ahli biologi di Western University, menunjukkan bahwa mamalia di Taman Nasional Greater Kruger di Afrika Selatan lebih takut pada suara manusia dibandingkan singa.
Meskipun singa adalah predator utama di wilayah tersebut, manusia dianggap sebagai predator terbesar dan paling berbahaya. Ketakutan ini tertanam dalam DNA hewan Afrika setelah berabad-abad berburu dan berinteraksi dengan manusia.
Studi ini menunjukkan dampak manusia terhadap alam dan satwa liar. Ketakutan internal ini dapat mempengaruhi perilaku dan keseimbangan alam.
Memahami dampak yang ditimbulkan oleh manusia sangat penting untuk membangun hubungan yang harmonis dengan alam dan satwa liar.
Untuk mengurangi dampak buruk terhadap manusia dan menjadikan lingkungan lebih berkelanjutan, kesadaran dan pendidikan sangatlah penting.