0
0
dianrakyat.co.id Gaya Hidup – Bulan Ramadhan merupakan bulan suci dalam agama Islam dimana umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa sebagai salah satu rukun Islam. Namun banyak pertanyaan mengenai hukum hubungan antara laki-laki dan perempuan saat berpuasa di bulan Ramadhan. Bagaimana posisi Islam dalam hal ini?
Dalam Islam, berhubungan seks dengan pria atau wanita saat puasa di bulan Ramadhan dilarang. Hal ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 187 yang menyatakan bahwa umat Islam diperbolehkan makan, minum dan menyentuh suami istri pada malam hari di bulan Ramadhan, setelah mereka berbuka puasa hingga subuh.
Namun, selama bulan Ramadhan, hubungan seksual antara pria dan wanita dianggap melanggar puasa dan haram.
Oleh karena itu, jelas hukumnya bahwa berhubungan seks dengan laki-laki atau perempuan saat puasa di bulan Ramadhan tidak diperbolehkan dalam Islam.
Hal ini juga disebutkan dalam kitab Fiqih Sunnah 2 karya Sayyid Sabiq, para ulama menyepakati beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, salah satunya adalah hubungan antara laki-laki dan perempuan (s) di siang hari (saat berpuasa). Rasulullah SAW bersabda:
“Abu Hurairah melaporkan seorang laki-laki yang mendatangi Rasulullah SAW dan berkata: ‘Celakalah aku! Aku telah menindas istriku (di bawah terik matahari) di bulan Ramadhan. : ‘Puasa selama dua bulan.’
Dalam hadis ini dijelaskan bahwa barangsiapa yang melakukan persetubuhan antara laki-laki dan perempuan pada hari bulan Ramadhan, wajib shalat kifaret. Yang perlu dilakukan adalah membebaskan budak itu.
Jika Anda tidak bisa melepaskan budak Anda, Anda bisa berpuasa selama dua bulan. Kalau belum cukup, bisa memberi makanan kepada 60 orang miskin. Apakah puasa intermiten meningkatkan risiko kematian? Puasa dianggap sebagai salah satu cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Namun kini konon puasa sunnah menjadi penyebab kematian. Apakah itu benar? dianrakyat.co.id.co.id 25 Juni 2024
