0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

dianrakyat.co.id Tekno – Gangguan kecerdasan buatan (AI) pada pusat data akan menimbulkan tantangan baru bagi penyedia pusat data dan kolokasi. Dari lonjakan tegangan yang lebih besar dari sebelumnya, persyaratan fleksibilitas dan skalabilitas dalam penyediaan layanan data, keberlanjutan operasional yang semakin kompleks, hingga dampak lingkungan, colocation adalah layanan ‘penyimpanan di server pelanggan yang disimpan di pusat data penyedia layanan. “Infrastruktur pusat data harus dirancang efisien, fleksibel, dan berkelanjutan dengan memperhatikan desain manajemen konsumsi daya, pendinginan, rak, perangkat lunak, dan kapasitas daya cadangan,” kata Eshkol Schneider Electric Indonesia dan presiden Timur Lest Roberto Rossi. Jakarta, Kamis 16 Mei 2024. Dalam white paper bertajuk “Artificial Intelligence Disruption: Challenges and Guidance for Data Center Design,” Schneider Electric memperkirakan kontribusi beban kerja AI terhadap total konsumsi energi pusat data akan mencapai 15 hingga 20 persen pada tahun 2024. 2028. Selain itu, beban kerja AI diperkirakan akan terus berjalan pada kepadatan yang sangat tinggi. Hal ini menciptakan tantangan dalam perencanaan manajemen daya, pendinginan, rak, perangkat lunak, dan kapasitas daya cadangan di pusat data. Menurut Rossi, peningkatan penggunaan energi akibat semakin meluasnya penggunaan kecerdasan buatan di pusat data dan operasi industri akan meningkatkan emisi karbon dan biaya energi jika tidak dikelola dengan cara beban kerja yang cerdas, efisien dan terintegrasi serta meningkatkan efisiensi secara keseluruhan. Misalnya, AI dapat menangani pemeliharaan sistem server, analisis kinerja prediktif, dan pemantauan sistem. Sementara itu, komponen seperti sistem pendingin, daya cadangan, dan switchgear juga penting untuk memastikan keselamatan, keandalan, dan ketahanan pengoperasian pusat data di bawah beban kerja. Pendinginan cair merupakan solusi tepat untuk mendinginkan klaster kecerdasan buatan yang membutuhkan lebih dari 20 kW per rak, ketika pendinginan udara tidak cukup efektif. “Saklar dan daya cadangan juga harus memiliki kecepatan, kapasitas daya, dan kemampuan prediktif yang dapat beradaptasi dengan masa depan pusat data,” jelasnya. Untuk itu, Schneider Electric menghadirkan solusi komprehensif untuk mendukung infrastruktur data center yang mencakup Liquid Cooling, SM AirSet dan Galaxy VL UPS, serta EcoStruxure untuk data center. “Kami ingin mengajak pelanggan data center untuk menjadi ‘impact maker’ bagi kelestarian bisnis dan lingkungan,” kata Rossi. Generasi muda perlu memahami kecerdasan buatan Pendidikan kecerdasan buatan tidak hanya memberikan pengetahuan teknis tetapi juga membekali generasi muda dengan kemampuan berpikir analitis dan kritis. dianrakyat.co.id.co.id 12 Juli 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D