0 0
Read Time:2 Minute, 30 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak kementerian/lembaga (K/L) bersinergi mendukung pengembangan industri suku cadang otomotif. Salah satunya adalah sistem pembuangan UKM aftermarket yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar.

Tercatat pada tahun 2023 ini, lebih dari 300 ribu pengrajin knalpot aftermarket di seluruh Indonesia akan memiliki total transaksi harian sebanyak 7.000 unit. Jumlah tersebut berdasarkan data Asosiasi Kontraktor Evakuasi Indonesia (AKSI).

“Industri kreatif knalpot otomotif memiliki potensi dan nilai yang besar karena mencakup 300 ribu pabrikan dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. “Jika kita bisa menyuplai 10% industri otomotif global dengan produk knalpot ini, pasti kontribusinya akan sangat besar,” kata Teten dalam keterangan resmi, Selasa (26/3/2024).

Indonesia, kata dia, memiliki permasalahan ketenagakerjaan dari sisi industri. Sementara pemerintah, lanjutnya, masih berjuang untuk menyediakan lapangan kerja yang memadai sehingga harus didukung dengan penggunaan produk lokal melalui industri dalam negerinya.

“Memang ada aturan mengenai kebisingan knalpot. “Polisi menegakkan hukum, kalau melanggar akan ditangkap dan ditindak sebagaimana mestinya, tapi tidak merugikan industri,” ujarnya.

Ia juga meminta agar berbagai bengkel dilatih untuk memberikan layanan yang tidak merugikan industri knalpot pada umumnya. Teten juga mengapresiasi kehadiran masyarakat dan K/L yang terus berkomitmen menggerakkan perekonomian nasional dan menopang perekonomian kerakyatan.

Namun, lanjutnya, semua harus mengikuti aturan agar produk UKM mampu bersaing dengan produk industri besar dan produk global. Meski Indonesia belum bisa memproduksi mobil nasional, namun dengan kontribusi UKM yang memproduksi komponen seperti knalpot, kita berharap Indonesia bisa memasuki proses industrialisasi seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Semua harus berkomitmen terhadap pengembangan industri knalpot aftermarket,” kata Teten.

Sejalan dengan pertumbuhan industri otomotif pada tahun 2023, industri otomotif akan tumbuh sebesar 7,64% lebih tinggi dibandingkan kinerja industri pengolahan migas yang tumbuh sebesar 4,69% secara year-on-year (year-over-year). .

Selain itu, ekspor CBU meningkat sebesar 25 persen year-on-year sehingga realisasi pada kuartal I 2023 mencapai US$3,15 miliar. Akibat minimnya pemahaman terhadap knalpot produksi UKM, justru berpotensi ditindak oleh pihak berwajib.

Menurut AKSI, terjadi penurunan angka penjualan hingga 70 persen akibat penindakan penggunaan knalpot aftermarket yang dicampur dengan knalpot Brong. Presiden AKSI Asep Hendro Kusumo mengatakan, dampak penindakan gas buang aftermarket ini mengakibatkan sekitar 70-80% perusahaan manufaktur terpaksa merumahkan pekerjanya.

Faktanya, sekitar 22 merek knalpot kreatif lokal yang tergabung dalam AKSI mempekerjakan puluhan ribu karyawan. Hal ini menunjukkan industri knalpot aftermarket berkontribusi besar dalam membuka peluang dan menyerap tenaga kerja.

Lebih lanjut, lanjutnya, memasuki pasar luar negeri membuktikan produk lokal mampu bersaing dengan produk luar negeri. Untuk itu kami mohon solusi dan dukungan semua pihak dengan harapan pemerintah dan AKSI dapat membentuk standarisasi gas buang agar industri ini dapat terus berkembang, ujarnya.

Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Reni Ianita juga mendukung standarisasi produk knalpot aftermarket dan berkewajiban memberikan pedoman kepada produsen untuk mematuhi peraturan yang telah disusun. Dengan aturan ini, kata dia, ke depan harus ada standar modelnya.

“Bantuan dan bimbingan teknis bagi UMKM terus diberikan untuk memastikan gas buang yang dipasarkan sesuai regulasi,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D