dianrakyat.co.id, Jakarta PT Indosat Tbk (ISAT) berencana menjual sahamnya sendiri. Dalam proses ini, perseroan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai anggota bursa (AB) dan akan menjual saham hasil pembelian tersebut dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan dalam POJK 30/2017.
“Perseroan bermaksud melakukan pengalihan saham tersebut dengan adanya pengembalian 20.900 lembar saham atau 0,0003 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan,” kata Sekretaris Perusahaan Indosat Reski Damayanti Tbk di Bursa Efek Indonesia. Pemaparan Informasi (BEI), Rabu (28/2/2024).
Perseroan menetapkan waktu pengalihan saham paling lambat 14 hari sejak pengumuman informasi pada 27 Februari 2024, atau lebih tepatnya, terhitung mulai 12 Maret 2024 sampai dengan 24 Januari 2028.
Perseroan menentukan harga pembelian saham hasil pembelian tersebut sesuai dengan Pasal 18 POJK 30/2017. Artinya, harga pengalihan saham tersebut tidak akan lebih rendah dari harga rata-rata pembelian kembali saham perseroan.
Untuk saham-saham perseroan yang dicatatkan dan diperdagangkan pada harga pasar, paling sedikit dari harga penutupan perdagangan harian bursa efek 1 hari sebelum hari penjualan saham tersebut, atau harga rata-rata dari harga penutupan bursa efek. perdagangan sehari-hari. dari harga saham selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham oleh perseroan, mana saja yang lebih tinggi.
Sesuai aturan tersebut, harga pembelian minimal pembelian saham adalah 5.850 per saham. Sebelumnya, perseroan melakukan pembelian kembali saham pada 25 Januari 2022.
Pada periode tersebut, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20.900 lembar dengan harga rata-rata 5.850 per lembar saham. Dengan demikian, sebenarnya jumlah uang yang digunakan untuk pembayaran tersebut mencapai Rp 122,27 juta.
Indosat Ooredoo Hutchison atau Indosat sebelumnya mengumumkan kinerjanya selama 12 bulan hingga 2023. Perseroan menyebut total pendapatan Indosat pada tahun lalu tercatat sebesar Rp 51,2 triliun.
Jumlah ini meningkat menjadi 10 persen pada tahun 2022. Peningkatan pendapatan ini disebabkan oleh kualitas pelanggan yang lebih baik dan hasil yang baik dari seluruh lini bisnisnya.
Sekadar referensi, secara total pendapatan, Indosat mencatatkan laba atau laba bersih sebesar Rp 3,5 triliun dan bertahan positif selama tiga tahun.
Kontributor terbesar bagi perusahaan adalah pendapatan seluler, yang naik 8,7% dibandingkan pendapatan data dan konektivitas.
Pendapatan Multimedia, Komunikasi Data dan Internet (MIDI) meningkat 13,0 persen, didukung oleh peningkatan pendapatan TI dan layanan Internet tetap.
Pendapatan telekomunikasi melonjak 28,4 persen dibandingkan tahun lalu, didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi dari telepon seluler dan telepon rumah internasional.
Berbicara mengenai pendapatan di MIDI, CEO Indosat Ooredoo Hutchison dan Chief Financial Officer Nicky Lee mengatakan setelah merger kedua perusahaan, Indosat akan terus membangun jaringannya, dan memperluas jaringannya ke wilayah lain dan mencakup wilayah yang lebih luas.
Kerja sama dengan berbagai perusahaan dilakukan untuk pengembangan jaringan. Tidak hanya itu, Indosat menawarkan banyak produk dalam aplikasi yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan pelanggan.
“Untuk meningkatkan pendapatan MIDI, layanan itu penting, kami terus meningkatkan layanan data untuk menyediakan berbagai paket yang diinginkan pelanggan. Ini menjadi kontributor utama pertumbuhan pendapatan di bagian MIDI,” kata Niki.
Sementara itu, Presiden dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, pencapaian Indosat pada tahun 2023 tidak lepas dari kontribusi mitra usaha, pelanggan, pemegang saham, dan karyawan.
“Indosat berkomitmen mendorong pengembangan ekosistem industri telekomunikasi Indonesia. Perusahaan berkomitmen mencapai tujuannya dengan fokus pada dinamika pasar, inovasi teknologi dan operasional untuk mendukung penciptaan nilai bagi pemangku kepentingan kami,” kata Vikram.
Memasuki tahun 2024, Indosat yang sudah tidak memiliki layanan 3G akan terus fokus mengembangkan jaringannya di luar Pulau Jawa. Indosat menyiapkan dana atau dana sebesar Rp 12,7 triliun yang sebagian besar untuk perluasan jaringan di wilayah terpencil.