0 0
Read Time:3 Minute, 13 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) dan Mastercard bekerja sama di bidang keamanan siber, khususnya untuk melindungi ekonomi digital Indonesia.

Melalui Nota Kesepahaman ini, keduanya membuka Cyber ​​Security Center of Excellence (CoE) Indosat-Mastercard di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kehadiran inisiatif keamanan siber ini tidak lepas dari tantangan keamanan siber yang semakin meningkat di seluruh dunia. Selain itu, kerugian akibat masalah keamanan siber diperkirakan akan meningkat menjadi $14 triliun pada tahun 2028, naik dari $8 triliun pada tahun 2023.

Sebuah studi global menunjukkan bahwa 72 persen serangan siber di Asia disebabkan oleh kurangnya ahli di bidang ini.

Untuk itu, Center of Excellence Keamanan Siber Indosat-Mastercard di ITB bertujuan untuk menjembatani kesenjangan tersebut dengan berfokus pada tiga pilar utama.

Pertama, pendidikan, untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keamanan siber dengan meningkatkan akses terhadap pendidikan dan pelatihan keamanan siber.

Pilar kedua adalah inovasi, melalui penelitian di beberapa bidang utama keamanan siber dan kepercayaan digital, dengan menggunakan teknologi baru.

Pilar berikutnya adalah kerja sama dalam sektor ini untuk mendeteksi dan membatasi penipuan.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha berharap upaya yang dilakukan dapat mengatasi tantangan keamanan siber di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

“Kami yakin upaya yang kami lakukan akan meningkatkan sumber daya manusia di bidang keamanan siber Indonesia di masa depan,” kata Vikram.

 

Vikram mengatakan inisiatif ini dapat memperkuat tujuan Indosat dalam menciptakan satu juta talenta digital di Indonesia.

“Komitmen ini membawa kami semakin dekat untuk mencapai tujuan besar Indosat dalam memberdayakan setiap individu di Indonesia,” kata Vikram.

Presiden Mastercard Asia Tenggara Safdar Khan mengatakan Mastercard berkomitmen untuk meningkatkan kepercayaan terhadap ekonomi digital.

“Komitmen ini tidak hanya mencakup inovasi teknologi, tetapi juga pengembangan kapasitas dan kerja sama industri,” kata Safdar.

Safdar mengatakan kemitraan antara Indosat dan Mastercard Center of Excellence in Cyber ​​Security dan Digital Trust menggabungkan inovasi dan kolaborasi antara keahlian lokal dan praktik global untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk memajukan ekonomi digital Indonesia.

Lebih lanjut, dengan fokus pada pengembangan kapasitas dan keterampilan, kemitraan ini sejalan dengan visi pemerintah “Indonesia Emas 2045”.

Tujuannya adalah untuk memposisikan Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia pada tahun 2045, melalui peningkatan keterampilan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu pilar utama.

Di sisi lain, Indosat Ooredoo Hutchison juga lebih dulu mengajak generasi muda untuk menjaga lingkungan melalui film bertajuk ‘Jaga Raia’. 

Film pendek ini bercerita tentang seorang peneliti biologi bernama Raja yang prihatin dengan polusi yang semakin mencemari bumi.

Uniknya, film ini berfokus pada dunia multiverse Raja, dimana Raja menjadi korban dari memburuknya kondisi lingkungan di dunia multiverse lain.

Namun kegigihannya melakukan penelitian benih mangrove membuahkan hasil. Selanjutnya kekasih Raja, Yaga, mampu membawa benih tersebut ke masa kini untuk mencegah semakin parahnya kerusakan lingkungan di dunia paralel mereka.

Premis tersebut disampaikan dalam film Indosat Ored Hutchison, sebagai salah satu komitmennya dalam menjaga lingkungan.

SVP, Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan peluncuran film pendek fiksi ilmiah ini merupakan bagian dari kampanye “Plant Okigen” Indosat.

“Penanaman Okigen yang ditayangkan di YouTube Indosat merupakan cerminan tanggung jawab kami terhadap lingkungan yang berkelanjutan,” kata Steve dalam keterangannya.

Lebih lanjut, film fiksi ilmiah ini merupakan bentuk edukasi untuk membantu masyarakat Indonesia lebih memahami pentingnya peran mangrove sebagai biofilter polutan dan penghasil oksigen.

 

Steve mengatakan, melalui film ini pihaknya berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berkontribusi terhadap udara bersih.

FYI: Menurut data saat ini, 99 persen penduduk dunia menghirup udara yang sangat tercemar. Lebih lanjut, data WHO menunjukkan bahwa emisi CO2 akan mencapai rekor tertinggi pada tahun 2022.

Jarangnya keberadaan udara bersih membuat Indosat mengajak masyarakat turut berkontribusi melakukan aksi nyata program penanaman oksigen. Masyarakat juga dapat berpartisipasi langsung dengan membeli bibit mangrove seharga Rp 80.000 per pohon.

Mangrove tidak hanya membantu mengurangi polusi udara tetapi juga memiliki manfaat lingkungan seperti mencegah erosi, mengurangi dampak tsunami dan menjadikan kawasan tersebut sebagai kawasan wisata.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D