0 0
Read Time:2 Minute, 44 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyiapkan 400 proyek untuk menurunkan emisi karbon. Namun tantangannya adalah Indonesia membutuhkan bantuan keuangan.

“Kami berupaya mencapai tujuan nol emisi pada tahun 2060. Saat ini ada 400 proyek yang sedang berjalan,” kata Menko Luhut di Indonesia International Sustainability Forum 2024, JKS Senayan, Jakarta. 5.9.2024).

Misalnya, ada rencana penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya di Cirebon, Jawa Barat. Ia menegaskan, ini merupakan langkah nyata yang bisa dilakukan Indonesia.

“Tetapi persoalan yang terus kami diskusikan adalah pendanaan,” tegasnya.

Ia mencoba membandingkan kontribusi emisi karbon Indonesia dan negara lain secara global. Misalnya, emisi karbon Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan Amerika.

“Saat pertemuan G-20, saya menjelaskan hal ini kepada Profesor Yellen (Menteri Keuangan AS Janet Yellen) dan mengatakan bahwa Indonesia hanya memiliki 2,5 ton per kapita. Sedangkan di AS 14-15 ton per kapita, baselinenya 4,5 ton per orang. Jadi kita harus lihat secara fair,” ujarnya.

Menko Luhut menekankan pentingnya bantuan keuangan untuk melaksanakan beberapa proyek pengurangan emisi karbon di Indonesia. Sebab di saat yang sama, Indonesia juga perlu menjaga pertumbuhan ekonominya pada tingkat yang stabil.

“Jadi kita sudah punya komitmen nihil emisi, tidak ada keraguan lagi. Tapi bagaimana kita melakukan itu? Kita juga harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi karena beban pokoknya harus ada. itu bisa mengancam pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.

Presiden Joko Widodo (Yokowi) menilai ancaman perubahan iklim sangat berbahaya. Untuk menghadapi perubahan iklim, isu transisi dan keberlanjutan energi merupakan isu yang mendesak dan tidak terpinggirkan;

Jokowi kemudian berargumen bahwa perubahan iklim tidak dapat dimitigasi melalui transisi energi jika negara-negara di dunia terdesak ke dalam kondisi perekonomian.

“Yang ingin saya tekankan adalah perubahan iklim tidak akan pernah terselesaikan selama dunia menggunakan metode ekonomi. Selama dunia hanya mementingkan keuntungan, egonyalah yang penting,” kata Jokowi saat membuka konferensi. Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 Kamis (9 Mei 2024) di Jakarta Convention Center.

Menurutnya, penyelesaian masalah tersebut memerlukan kerja sama dan pendekatan kemanusiaan. Hal ini akan menghasilkan kerja sama yang positif antara negara maju dan berkembang.

“Juga, agar umat manusia tidak mengorbankan rakyat kecil dalam prosesnya.” Ekonomi hijau bukan hanya soal lingkungan hidup, tapi bagaimana menciptakan kesejahteraan masyarakat yang berkelanjutan,” tegas Jokowi.

Lebih lanjut RI 1 menyebutkan Indonesia memiliki lebih dari 3.600 GW sumber energi hijau. Indonesia disebut-sebut memiliki PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan terbesar ketiga di dunia dengan kapasitas 192 MW di Waduk Sirata.

Di sisi lain, Indonesia mempunyai potensi penyerapan karbon yang sangat besar. Memiliki hutan bakau terluas di dunia dengan luas 3,3 juta hektar.

“Hutan hujan tropis yang belum banyak diketahui orang, mampu menyerap karbon 8 hingga 12 kali lebih banyak,” kata Jokowi.

Namun, Jokowi menegaskan, semua itu tidak akan ada artinya selama negara-negara maju tidak mau berinvestasi.

“Jika negara-negara maju tidak berani berinvestasi, maka tidak akan ada akses yang signifikan.” Kecuali kita membuka penelitian dan teknologi secara luas dan menyediakan pendanaan untuk skema yang memfasilitasi pekerjaan negara-negara berkembang. Tiga hal ini penting untuk kita perhatikan semua,” tuturnya.

“Indonesia sangat terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak guna meningkatkan akses terhadap energi ramah lingkungan secara lebih adil.” Kami berharap Forum ISF ini menjadi ajang pertemuan pengetahuan, pengalaman dan sumber daya yang dapat menjadi manfaat bersama untuk melawan tantangan iklim saat ini,” pungkas Jokowi.

  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D