0 0
Read Time:3 Minute, 7 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Desainer Josephine Werratie Komara alias Obin kembali memamerkan karya terbarunya di Plaza Indonesia Fashion Week (PIFW) 2024.

Josephine Werratie Komara berbicara melalui BINhouse sesaat sebelum rapat umum di Plaza Indonesia, Jakarta, Rabu, “Ini acara kecil, tapi sangat nyaman untuk berkumpul. Mari kita lihat.” Maret 2024.

Dia menyuruh para tamunya untuk menikmati pertunjukan dan juga musiknya. Beberapa saat kemudian, drum alat musik dibunyikan, lalu dalam suasana lemah, beberapa model siap menampilkan koleksinya satu per satu.

Mulai dari kebaya hitam berleher tinggi mirip kebaya janggan, kain batik berpadu pahatan dan motif, serta selendang merah yang diikatkan di bagian pinggang. Tampilan etniknya tampak tampil gaya kekinian dengan mengenakan sepatu boots berwarna hitam yang tampil berbeda dari kombinasi sepatu wanita pada umumnya.

Lalu ada pula tampilan kebaya lengan pendek dengan sentuhan modifikasi penutup kepala yang biasa ditemukan pada jaket hoodie. Dengan warna merah cerah, tampilan model juga dipadukan dengan bahan kain berwarna hitam dan sepatu boots.

Outfit selanjutnya adalah high neck dan kancing cheongsam yang serasi. Obin Komara pun menerapkan konsep tersebut pada berbagai penampilannya, dengan modifikasi berbentuk topi di bagian lengan. Setiap padupadan juga menambahkan boutonniere sebagai rok, mempertajam tampilan feminin dengan sepatu hak tinggi dan menyempurnakan gaya rambut model dengan sanggul yang dilengkapi hiasan bunga. 

 

Dalam koleksinya kali ini, Obin tampak memadukan kebaya dengan potongan miring atau asimetris. Ide lainnya adalah kebaya tanpa lengan yang dikenakan dengan topi, kemudian kebaya leher tinggi dengan siluet kelelawar.

Dari keseluruhan koleksinya, akhirnya penonton disuguhkan karya Obin, seorang desainer favorit yang disebut sebagai pembuat kain dalam imajinasinya tentang tradisi dan masa kini. Dengan menampilkan model-model serasi yang erotis, para tamu tidak hanya menyaksikan catwalk tetapi juga hiburan.

Di penghujung pertunjukan juga terlihat beberapa peragaan kebaya putih yang dikemas dengan gaya kekinian tanpa meninggalkan unsur tradisional. Musiknya juga diubah untuk zaman dahulu, bintang fesyen memamerkan desain Obin sambil menari mengikuti irama. Semua orang yang hadir di sana pasti senang memakai kebaya dan kain yang asyik.

Sebelumnya, pada awal Januari 2004, majalah Forbes menerbitkan daftar 50 Over 50 Asia yang mencakup tokoh-tokoh perempuan berpengaruh dari 14 negara di Asia Pasifik dan lebih dari 20 sektor. Salah satu daftar Forbes 50 Over 50 Asia adalah desainer senior Indonesia Josephine Komara alias Obin.

Para nominasi dinilai merupakan tokoh berpengaruh dan berpengaruh di bidang fashion, kedokteran, keuangan dan banyak lagi. Wanita sukses ini melakukannya pada usia 54, 68 bahkan 112 tahun.

Tak hanya Obin, ada dua perempuan Indonesia lainnya yang masuk dalam daftar: aktris kawakan Christine Hakim dan CEO XL Axiara Dian Siswarini. Majalah Forbes memuji Josephine Komara yang memiliki sejarah tenun sutra untuk ditenun, serta desainer Tionghoa-Indonesia yang mulai memadukan batik dengan sutra tenunan tangan.

Obin membuka showroom BINhouse pertamanya di Jakarta pada tahun 1986 dan sekarang memiliki toko di Jepang, Bali, Singapura dan Belanda, serta pengecer lain di seluruh dunia. Obin menganggap dirinya hanya seorang pembuat kain daripada seorang desainer atau seniman dan mengatakan bahwa seniman sebenarnya adalah pembuat kain.

Obin sejak awal selalu berfantasi bahwa karya Indonesia bisa membuat masyarakat bangga dengan kekayaan warisan budaya Tanah Air. Pada tahun 1980-an, BINhouse memproduksi kain tenun tangan, termasuk ikat, yang terbuat dari 100% sutra, dan mulai memamerkan kerajinan tangan terbaik Indonesia yang menggunakan tenunan kayu dan logam.

Saat itu, BINhouse mulai memproduksi kain dan juga perlengkapan rumah tangga seperti lampion. Sejak akhir tahun 1980an, BINhouse mulai membatik dengan menggunakan teknik pewarnaan wax resist, atau teknik yang banyak digunakan oleh para seniman di Pulau Jawa.

BINhouse saat ini memproduksi sekitar 20.000 meter kain buatan tangan setiap bulannya. Selain itu, BINhouse Artisans terus bereksperimen dan melakukan penelitian dan pengembangan pada industri keramik, pertukangan, pengerjaan kayu, kaca dan industri terkait lainnya. BINhouse Kreasi Indonesia telah identik dengan kerajinan tangan halus dengan cabang pemasaran di Jakarta, Bali, Singapura dan Jepang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D