0 0
Read Time:2 Minute, 57 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Perum Perumnas kini sedang mempersiapkan serangkaian proyek pembangunan perumahan untuk mengurangi backlog kepemilikan rumah. Sejak itu, Dana Penanaman Modal Negara (PMN) telah disahkan sebesar $1 triliun pada tahun anggaran 2025.

Langkah tersebut sejalan dengan arahan Menteri BUMN Eric Tohir, dan berharap Perumnas memperbaiki proyek yang sudah berjalan. Eric menekankan perlunya membangun perumahan untuk melengkapi fasilitas yang ada. Menurutnya, hal ini merupakan tonggak penting dalam pembangunan daerah yang dilakukan Perumnas.

Eric seperti dikutip Jumat (12/7) di House of Commons, “Ini bisa menjadi acuan bagaimana pembangunan perumahan di masa depan harus tepat sasaran, baik dengan jalan, listrik, dan air.” / 2024).

“Tetapi ini juga menjadi catatan bagi saya bahwa daerah-daerah tersebut sangat membutuhkan dukungan ketika disisihkan untuk pembangunan rumah, dan juga harus ada komitmen dari pemerintah daerah atau kementerian lain agar fasilitas pendukungnya tidak hanya dibangun tapi terlaksana. Di tempat yang tidak nyaman, katanya.

CEO Perumna, Budi Saddiva Foyiro menjawab tantangan tersebut dengan mengatakan bahwa PMN nantinya akan memfokuskan suntikan dana sebesar $1 triliun untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Termasuk sejumlah proyek yang sedang berjalan.

“Aplikasi PMN tunai Rp1 triliun ini akan kami manfaatkan untuk melanjutkan ketentuan yang sudah ada sehingga fokus Perumna ke depan adalah mentransformasikan proyek yang ada saat ini menjadi hunian komunitas yang layak huni,” kata Budi dalam keterangannya.

Budi mengatakan, total penyediaan dana pada pengajuan PMN hingga tahun 2025 bertujuan untuk menyelesaikan pembangunan 3.180 unit rumah. Hal ini mencakup perumahan yang terintegrasi dengan transportasi umum, penyediaan klaster/pengembangan baru dan penyediaan lahan di Perumahan Milenium Jabodattabek, Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kemayoran.

“Perumnas berkomitmen untuk mengoptimalkan perannya sebagai pengembang perumahan dan akan terus berupaya memperkuat model bisnisnya di bawah kepemimpinan Menteri BUMN,” ujarnya.

 

Diantaranya, kebijakan pengadaan tanah melalui koperasi revitalisasi kawasan pemukiman yang ada dan pengembangan lahan kosong milik Pemerintah/BUMN/Bank Tanah. Pada saat yang sama, kebijakan pembiayaan dan kebijakan produk juga diterapkan dengan fokus pada pengembangan perumahan yang terintegrasi dengan transportasi.

“Tujuan penggunaan PMN terpusat adalah untuk mengembangkan lahan atau proyek di wilayah yang masih terdapat perumahan,” tegasnya.

Hal ini juga akan memungkinkan pembangunan perumahan yang dikombinasikan dengan transportasi umum, pengembangan ekosistem regional (termasuk persenjataan dan infrastruktur) untuk memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan tenaga penjualan Perumna. Kemudian akan merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, serta penyelesaian inventarisasi.

“Dengan investasi tunai PMN sebesar Rp1 triliun, kami yakin dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat dengan menyediakan perumahan dan lapangan kerja secara paralel, tidak hanya untuk Perumnas,” tutup Budi.

 

Sebelumnya, Perum Perumnas telah meminta modal pemerintah senilai $1 triliun dari anggaran 2025.

Ketua Perumna Budi Saddewa Soediro mengatakan pihaknya membutuhkan suntikan modal pemerintah untuk mengurangi kemacetan perumahan. Perumnas diberi mandat untuk menyediakan Perumahan Berpenghasilan Rendah (MBR).

“Tujuan PMN ini untuk membangun rumah bagi MBR khususnya di daerah tertinggal,” kata Budi VI dalam rapat DPR RI. Lalu kita bangun rumah-rumah yang terkoneksi dengan transportasi umum.” Dikutip Selasa (08-07-2024).

 

Secara rinci, Perumnas memiliki beberapa poin proyek yang harus diselesaikan. Total luas lahan akan mencapai 3.180 rumah, terdiri dari 2.600 rumah terpisah dan 580 apartemen.

Sebanyak 4 dana PMN yang disiapkan Perumnas telah disalurkan. Pertama, penyelesaian inventaris perumahan massal baru sebanyak 609 unit senilai $135 miliar. Kedua, penyelesaian TOD Serpong senilai Rp250 miliar.

Ketiga, menyelesaikan penyerahan tanah di Jabodattabek, Sumatera, Jawa Tengah, Jawa Timur dan membangun Rumah Milenium di Kemayoran senilai Rp 579 miliar. Keempat, pembangunan sarana dan prasarana perumahan senilai Rp 81 miliar.

“PMN tersebut akan digunakan pada tahun 2025 sebagai dana untuk mendayagunakan dana yang ada,” tegas Budi. “Jadi kami tidak menggunakannya untuk pengembangan baru atau penyetokan ulang.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D