dianrakyat.co.id, JAKARTA – Indeks Industri (IHSG) menguat pada perdagangan 29 April hingga 3 Mei 2024. IHSG kembali ke level 7.100 pada pekan ini.
IHSG naik 1,4 persen menjadi 7.134,72 pada Sabtu (4/5/2024) dari penutupan pekan lalu di 7.036,07, menurut data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI). Kapitalisasi pasar meningkat 2,2 persen menjadi Rp12.012 triliun dari Rp11.754 triliun pada pekan lalu.
Demikian pula rata-rata frekuensi perdagangan dalam sepekan meningkat 0,43 persen menjadi 1,07 juta transaksi dari 1,06 juta transaksi pada minggu sebelumnya.
Kenaikan terbesar pada minggu ini adalah rata-rata nilai perdagangan sebesar 9,78 persen menjadi Rp14,95 triliun dari penutupan pekan lalu sebesar Rp13,62 triliun.
Sementara rata-rata volume perdagangan harian selama sepekan turun 3,27 persen menjadi 18,59 miliar lembar saham dari 19,22 miliar lembar saham.
Sebaliknya, investor asing melepas saham Rp 859,52 miliar pada Jumat 3 Mei 2024. Investor asing menjual Rp 3,13 triliun selama sepekan. Investor asing akan membeli saham senilai Rp 4,49 triliun pada tahun 2024.
Sebagian besar sektor saham menguat selama sepekan. Sektor saham layanan kesehatan menjadi yang memperoleh keuntungan terbesar (top gainer) dengan mencapai 7,27 persen. Selain itu, saham energi naik 2,87 persen, bahan pokok konsumen 1,31 persen, dan industri 1,73 persen.
Selain itu, sektor saham nonkonsumen menguat 1 persen dan sektor saham menguat 0,31 persen. Sementara sektor teknologi mengalami peningkatan sebesar 2,51 persen dan sektor infrastruktur mengalami peningkatan sebesar 1,37 persen. Di sisi lain, saham-saham konsumsi turun 0,40 persen, saham-saham keuangan turun 0,79 persen, dan saham-saham transportasi dan komoditas turun 1,05 persen.
Sebelumnya, pada 22-26 April 2024 Indeks Perdagangan (IHSG) diperdagangkan lesu. IHSG melanjutkan koreksi dari pekan lalu namun melemah.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (27/4/2024), IHSG turun 0,72 persen menjadi 7.036,07. Pada pekan lalu, IHSG turun 2,74 persen menjadi 7.087,31.
Sedangkan kapitalisasi pasar naik 0,31 persen menjadi Rp11,754 triliun pada pekan ini dari Rp11,718 triliun pada pekan lalu.
Di sisi lain, rata-rata nilai perdagangan harian turun 12,91 persen menjadi Rp13,62 triliun dari pekan lalu Rp15,64 triliun. Rata-rata frekuensi perdagangan dalam sepekan turun 22,63 persen menjadi 1,06 juta transaksi dari minggu lalu sebanyak 1,37 juta transaksi.
Rata-rata volume harian pada pekan ini naik 10,65 persen menjadi 19,22 miliar lembar saham dari 17,37 miliar lembar saham pada pekan lalu.
Pada Jumat 26 April 2024, investor asing mencatatkan transaksi Rp 2,16 triliun. Investor asing menjual Rp 4,49 triliun saham selama sepekan. Pada tahun 2024, investor asing masih membukukan pembelian saham sebesar Rp 7,62 triliun.
IHSG juga melemah selama sepekan karena sebagian besar sektor ekuitas mengalami tekanan. Saham-saham sektor konsumen naik 0,89 persen, saham properti dan real estat naik 0,62 persen, saham investasi naik 1,6 persen, dan sektor infrastruktur menguat 0,96 persen.
Sementara sektor energi turun 2,16 persen, sedangkan sektor barang konsumsi melemah 3,37 persen, mencatatkan koreksi terbesar di antara saham-saham lainnya. Selanjutnya, sektor saham industri turun sebesar 2,16 persen, sektor barang konsumsi sebesar 2,84 persen, sektor jasa kesehatan sebesar 0,82 persen, serta sektor pengangkutan dan komoditas sebesar 3,17 persen.
Analis PT MNC Securitas, Herditya Vikashana mengatakan sepanjang pekan ini, IHSG dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, pergerakan harga komoditas global melambat seiring dengan meredanya ketegangan di Timur Tengah.
Selanjutnya pergerakan penguatan nilai tukar rupee dan kenaikan suku bunga hingga 6,25 persen juga mempengaruhi pergerakan IHSG, kata Herditya saat dihubungi dianrakyat.co.id.
Pekan depan, Herditya memperkirakan IHSG akan quick fix. Hal tersebut dipengaruhi oleh data manufaktur Tiongkok, rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), dan suku bunga The Fed.
Ada dua joint listing di BEI dalam sepekan. Pada hari Senin tanggal 22 April 2024, PT JACCS Mitra Pinastika Mustika Finance menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I JACCS MPM Finance Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang dicatatkan pertama kali di BEI dengan total nilai Rp 500 miliar.
Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia terhadap obligasi ini adalah idAA (Double A) dengan Trust Bank PT Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kemudian pada Rabu (24/4), Obligasi Berkelanjutan VI Astra Sedaya Finance Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan PT Astra Sedaya Finance dicatatkan pertama kali di BEI dengan modal Rp 2,5 triliun.
Hasil pemeringkatan PT Fitch Rating Indonesia untuk obligasi ini adalah AAA(idn) (Triple A) Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Total penerbitan pinjaman dan sukuk yang tercatat pada tahun 2024 sebanyak 33 penerbitan dari 25 emiten dengan nilai Rp37,36 triliun. Total penerbitan obligasi dan sukuk yang tercatat di IDS sebanyak 551 lembar saham beredar, diterbitkan oleh 129 emiten dengan nilai Rp 465,05 triliun dan USD 46,1485 juta.
Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI berjumlah 186 buah dengan total nilai Rp5.774,51 triliun dan Rp502,10 juta. Selain itu, BEI mencatat 10 penerbitan EBA senilai Rp 3,05 triliun.