dianrakyat.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit melemah pada perdagangan 1-5 April 2024. Koreksi IHSG dinilai disebabkan oleh sentimen global, khususnya data perekonomian Amerika Serikat (AS). dan melemahnya. rupiah terhadap dolar AS.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat pada Sabtu (6/4/2024), IHSG pada pekan ini melemah tipis 0,03 persen ke 7.286,88. Pada pekan lalu, IHSG melemah 0,83 persen menjadi 7.288,81.
Sedangkan pasar mata uang naik 1,67 persen dalam sepekan menjadi Rp 11.887 pada minggu lalu.
Selain itu, rata-rata nilai perdagangan harian mengalami peningkatan yang signifikan pada minggu ini. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 10,11 persen menjadi Rp12,41 triliun dari Rp11,27 triliun pada pekan lalu.
Di sisi lain, rata-rata frekuensi perdagangan dalam sepekan berkurang 1,28 persen menjadi 1.006 ribu transaksi dari 1.020 ribu transaksi pada minggu lalu.
Pada Jumat 5 April 2024, investor asing melepas saham senilai Rp 3,76 triliun. Sementara selama sepekan, investor asing melepas saham senilai Rp 11,41 triliun. Sepanjang tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 16,63 triliun.
Kepala Riset PT Mega Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan, pada pekan ini pasar tengah mencermati data ketenagakerjaan JOLTS AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja di Amerika Serikat masih kuat. Namun komentar pejabat Bank Sentral AS (The Fed) memberikan ketidakpastian di pasar.
“Pandangan para pejabat The Fed masih berbeda-beda, ada yang melihat tidak perlunya penurunan suku bunga di tahun 2024, ada pula yang melihat adanya peluang,” kata Cheryl saat dihubungi dianrakyat.co.id.
Ia menambahkan, ketidakpastian dari The Fed menyebabkan harga emas mencapai rekor terendah. Selain itu, kami juga menaruh perhatian pada konflik Israel dan Suriah yang menyebabkan harga minyak dan listrik naik, ujarnya.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, pelemahan IHSG pada pekan ini diiringi arus keluar valuta asing sebesar Rp6,2 triliun di seluruh pasar.
“Kami menduga pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Meski dalam beberapa hari terakhir mengalami penurunan, namun di sisi lain juga disebabkan oleh pergerakan harga-harga saham negara tersebut. komoditas yang biasanya kuat,” kata Herditya.
Dia mengatakan emosi sangat kuat bagi mereka yang terlibat.
“Sekarang minggu ini penjualannya turun karena libur lebaran,” ujarnya.
Untuk prakiraan IHSG 16 April 2024, kata Herditya, IHSG terkonfirmasi berada pada area yang cenderung terpukul. IHSG berada pada level support 7.261 dan resistance 7.309. Menurut Herditya, IHSG masih akan terpengaruh oleh pergerakan harga komoditas global dan dipengaruhi oleh beberapa rilis data seperti non-farm payrolls (NPF) dan inflasi di Amerika Serikat dan China.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan 25-28 Maret 2024. Koreksi IHSG terjadi di tengah aktifnya investor asing menjual saham selama sepekan dan nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). .
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang tercatat pada Jumat (29/3/2024), IHSG turun 0,83 persen menjadi 7.288,81 selama sepekan. Pekan lalu, IHSG mencatatkan kinerja positif dengan kenaikan 0,30 persen.
Kapitalisasi pasar turun 0,48% dari Rp 11,748 triliun pada pekan lalu menjadi Rp 11,692 triliun pada akhir pekan ini.
Sementara rata-rata volume perdagangan harian turun 10,10% selama sepekan menjadi 14,83 miliar lembar saham dari 16,50 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi saham harian turun 10,53% menjadi 1.020 ribu transaksi dari 1.139 ribu transaksi pada minggu lalu.
Investor asing mencatatkan nilai perdagangan Rp 390,5 miliar pada Kamis 28 Maret 2024. Sepanjang sepekan, investor asing melepas saham senilai Rp 1,9 triliun. Selain itu, pada tahun 2024, investor asing mencatatkan nilai pembelian sebesar Rp 26,28 triliun.
Peningkatan mingguan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yaitu sebesar 10,88% menjadi Rp11,27 triliun dari Rp10,17 triliun pada pekan lalu.
BEI juga mencatat, dalam sepekan, terdapat tiga obligasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV 2024, Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II 2024, dan Obligasi Berkelanjutan II Lontar . Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap III 2024. Ketiga obligasi tersebut dicatatkan pada Kamis, 28 Maret 2024.
Selain itu, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial. Obligasi Berkelanjutan VII Tahap IV Sarana Multigriya Finansial Tahun 2024 dicatatkan dengan pokok obligasi sebesar Rp1,14 triliun.
Sedangkan Obligasi Wawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap II Tahun 2024 diterbitkan dengan pokok Rp1,5 triliun.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dari kedua obligasi di atas adalah AAAA (Triple A) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Obligasi Lanjutan II Tahap III Tahun 2024 diterbitkan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry dengan pokok obligasi Rp 1,17 triliun.
Hasil penerbitan obligasi tersebut adalah idA (One A) dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat pada tahun 2024 sebanyak 22 emisi dari 18 emisi senilai Rp 25,45 triliun. Penerbitan obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 552 diterbitkan oleh 128 emiten dengan nilai beredar Rp 464,90 triliun dan USD 32,362 juta.
Terdapat 186 Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI dengan nilai nominal Rp 5.915,00 triliun dan USD 502,10 juta. 10 Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp 3,19 triliun.