dianrakyat.co.id, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mendapat tekanan pada awal perdagangan pagi ini (26/4/2024) pada Jumat (26/4/2024). Sektor saham keuangan menjadi beban terbesar pada pembukaan IHSG hari ini.
IHSG dikutip data RTI melemah menjadi 7.118,02 dari penutupan sebelumnya 7.155,29 pada pukul 0919 WIB. Indeks LQ45 pun ikut merasakan tekanan hingga turun 0,80 persen ke level 915,63. Sebagian besar indeks saham utama sedang terbakar.
Pada awal perdagangan, IHSG berada pada level tertinggi 7.155,87 dan terendah 7.114,09. Sebanyak 189 saham menguat namun gagal mengangkat IHSG. Sebanyak 203 saham terdilusi dan 171 saham beredar.
Total frekuensi perdagangan sebanyak 162.646 kali dan volume perdagangan sebanyak 2,2 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 1,8 triliun. Posisi rupee terhadap dolar AS berada di kisaran 16182.
Sebagian besar sektor pasar saham berada di bawah tekanan. Sektor keuangan mengalami pelemahan terdalam, turun 0,67%, diikuti oleh sektor siklus yang turun 0,52%.
Di sisi lain, sektor saham-saham teknologi menguat 0,28 persen dan sektor saham-saham dasar menguat 0,31 persen. Perkiraan analis
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, posisi IHSG kemungkinan besar akan terkoreksi dalam jangka pendek dan menguji terlebih dahulu 7.089-7.128. Namun, selama IHSG berada di atas 7026 sebagai level support terdekat, maka IHSG merupakan awal dari wave (2) wave B.
“Hal ini memberikan peluang bagi IHSG untuk melanjutkan penguatannya menguji area 7.240-7.290,” kata Herditya.
IHSG akan bertahan di 7.026,6.958 dan level resistance di 7.191,7.238 pada perdagangan Jumat pekan ini.
Dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan IHSG kemungkinan akan dibatasi pelemahan pada perdagangan Jumat pekan ini. IHSG akan bertahan pada level support dan resistance pada kisaran 7.130-7.230.
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).
Sedangkan Herditya mengakuisisi saham PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT XL Axiata Tbk (EXCL), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Rekomendasi teknis
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas: 1.PT Bank Jago Tbk (ARTO) – Beli pada kelemahannya
Saham ARTO direvisi naik 1,38% menjadi 2.140 didorong peningkatan volume penjualan.
Herditya mengatakan, posisi ARTO saat ini diperkirakan berada di akhir wave (c) wave III sehingga koreksinya relatif terbatas dan berpeluang menguat di wave IV, kata Herditya.
Kelemahan: Beli di 2.030-2.080.
Target harga: 2.340; 2.440
Stoploss: Di Bawah 1,990 2.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) – Beli saat Kelemahan
Saham DOID naik 0,85% menjadi 474 masih didominasi volume pembelian. “Saat ini posisi DOID diperkirakan berada pada wave v dari wave (i), sehingga masih ada peluang DOID akan terus menguat,” ujarnya.
Kekurangan: Beli di 450-464.
Target harga : 486.500
Stop: Di bawah 422 3.PT XL Axiata Tbk (EXCL) – Beli saat lemah
Saham EXCL direvisi naik menjadi 2.380 karena peningkatan volume penjualan. Herditya mengatakan posisi EXCL saat ini berada di awal wave (ii) dan wave [iii], sehingga EXCL bisa diperbaiki terlebih dahulu dan digunakan untuk BoW.
Kelemahan: Beli di 2.230-2.320.
Target harga: 2.530; 2.620
Stop: Dibawah 2,190 4.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) – Beli pada sisi negatifnya
Akibat peningkatan volume pembelian, saham UNVR menguat 10,46% ke 2.640, menguat dan menembus MA20.
“Posisi UNVR saat ini diperkirakan berada pada tahap awal gelombang 1 sehingga masih ada ruang bagi UNVR untuk terus melakukan penguatan,” ujarnya.
Kelemahan: Beli di 2.510-2.610.
Target harga: 2.790; 3.070
Stoploss: Di bawah 2.430
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebelumnya dikabarkan bergerak ke zona merah pada perdagangan Kamis (25/04/2024). Koreksi IHSG mengakibatkan penjualan saham oleh investor asing dan sebagian besar sektor saham mengalami tekanan.
IHSG turun 0,27 persen menjadi 7.155,29 mengutip data RTI. Indeks LQ45 turun 0,84 persen menjadi 923,49. Sebagian besar indeks saham utama berada di bawah tekanan.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.177,06 dan terendah 7.132,10. Sebanyak 338 saham melemah sehingga menekan IHSG. 208 saham menguat dan 235 saham bertahan.
Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.111.130 kali dengan volume perdagangan 26,7 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 14,9 triliun. Posisi rupee terhadap dolar AS berada di kisaran 16131.
Saham-saham (IDX-IC) sebagian besar tertekan, kecuali saham non-siklikal naik 1,55 persen, saham kesehatan menguat 0,89 persen, dan saham infrastruktur menguat 0,71 persen.
Sementara saham transportasi turun 1,14 persen dan mencatatkan koreksi terbesar. Setelah itu, sektor keuangan turun 1,13 persen dan saham energi turun 1,1 persen.