dianrakyat.co.id Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta naik 6,27 poin atau 0,09 persen menjadi 7.272,72 pada Selasa pagi. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (12/11/2024).
Sedangkan indeks Kelompok 45 Saham Unggulan atau LQ45 naik 1,00 poin atau 0,11 persen menjadi 880,10. IHSG kemungkinan akan melemah
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan akan diperdagangkan melemah pada Selasa (11/12/2024). Ada 7.169 area yang akan disidak JCI.
IHSG turun 0,28 persen menjadi 7.266 pada perdagangan Senin 11 November 2024, didorong peningkatan volume penjualan.
Analis PT MNC Securities Haraditya Vikashna mengatakan revisi IHSG sudah memenuhi target revisi. Saat ini posisi IHSG masih berada pada bagian (ii) wave ©. Waspadai perbaikan terus menerus pada IHSG hingga pengecekan area 7.169, kata Harditya.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada pada level support 7.076,6.998 dan level resistance 7.354,7.449, kata Harditya.
Sementara itu, Mohd Wafi, Analis PT RHB Securitas Indonesia, mengatakan IHSG terlihat terkoreksi, namun ada candle bullish dengan volume. Ia mengatakan, meski IHSG berpeluang bangkit, namun jika gagal menembus resistance garis moving average (MA) 200, maka IHSG berpeluang kembali terkoreksi dan melanjutkan fase bearishnya.
Namun jika garis MA200 berhasil ditembus, maka berpeluang rebound dan menguji resistance garis MA100, ujarnya.
Wafi mengatakan rentang pergerakan IHSG saat ini berada pada kisaran 7.200-7.400. Rekomendasi stok
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Bukalap.com Tbk (BUKA) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Indo Tambangray Megah Tbk (ITMG), PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company Tbk (ULTJ).
1.PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) – Spek Beli
Saham GOTO naik 3,17% menjadi 65. Harditya mengatakan, pihaknya menilai posisi Goto saat ini merupakan bagian dari B Wave [B].
Spesifikasi beli : 63-65
Harga sasaran: 68, 71
Stoploss: 61 turun
2. PT Indo Tambang ITMG – Beli saat lemah
Saham ITMG pulih 0,40% ke 25.150, masih dalam volume penjualan. “Kami perkirakan posisi ITMG bergerak dari wave [ii] ke wave (y), sehingga kemungkinan besar ITMG akan melanjutkan koreksinya,” ujarnya.
Beli saat kelemahan: 24.500-25.000
Target harga: 25.825, 26.625
Stoploss: Di bawah 24.400
3.PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) – Beli saat lemah
Saham PNBN menguat 6,91% pada tahun 2010. Kami menganggap keadaan PNBN sebagai bagian dari wave (v) dan wave [c].
Beli pada kelemahan: 1,925-1,995
Target harga: 2.070, 2.160
Stoploss: Di bawah 1,855
4. PT Ultrajaya Milk & Industry TBK (ULTJ) – Beli saat lemah
Saham ULTJ pulih 0,29% menjadi ditutup pada 1.700. “Selama ULTJ bisa bertahan di atas 1.670 sebagai stoplossnya, maka posisi ULTJ tersebut merupakan bagian dari wave Y [c] dan wave (iv),” ujarnya.
Beli saat kelemahan: 1.680-1.700
Target harga: 1.730, 1.765
Stoploss: Di bawah 1.670
Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis saham sebelum membeli dan menjualnya. dianrakyat.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan Senin ini. IHSG melemah sementara sebagian besar bursa saham kawasan Asia menguat.
Pada Senin (11/11/2024), IHSG turun 20,72 poin atau 0,28 persen menjadi 7.266,45. Sedangkan indeks saham LQ45 turun 5,03 poin atau 0,57 persen menjadi ditutup pada 879,10.
“Pelaku pasar nampaknya bereaksi terhadap paket stimulus yang dikeluarkan Kongres Rakyat Tiongkok dan laju inflasi Oktober 2024. Hasil rapat Kongres Rakyat Tiongkok juga meringankan pemerintah daerah, utang 10 triliun yuan. paket stimulus untuk membiayai dan menstabilkan perekonomiannya yang rapuh,” kata tim peneliti Pilarmus Dikutip dari Investindo Securitas Antara.
Pelaku pasar kecewa karena Kongres Rakyat Tiongkok tidak mengumumkan kebijakan penolakan tarif tambahan dari Amerika Serikat dan ketegangan meningkat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Sementara itu, tingkat inflasi tahunan Tiongkok mencapai 0,3 persen pada bulan Oktober 2024 (yoy), dibandingkan dengan perkiraan pasar dan data bulan September (yoy).
Meskipun Tiongkok telah mengambil langkah-langkah stimulus untuk mendukung perekonomiannya yang melambat hingga akhir September 2024, hal ini memperkuat kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi negara tersebut dan dapat meningkatkan risiko inflasi.