0 0
Read Time:1 Minute, 57 Second

JAKARTA – Setelah absen selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Indonesia Blockchain Week (IBW) akhirnya digelar pada November 2024 di Jakarta. Konferensi ini bertujuan untuk menarik para profesional industri global yang fokus pada pengembangan solusi blockchain inovatif dan memperkuat kerja sama regional.

IBW 2024 akan menjangkau beragam audiens termasuk penggemar blockchain, pemimpin industri, inovator teknologi, pendiri, investor, regulator, pengembang, perusahaan, dan banyak lagi. IBW 2024 mencakup tiga topik utama blockchain: solusi keuangan perusahaan, mata uang kripto, dan permainan untuk memenuhi beragam minat audiens.

“Misi kami adalah memberikan pengalaman mendalam dalam dunia teknologi blockchain, memfasilitasi pembelajaran, inspirasi, dan hubungan yang berharga,” kata Chung Ying, CEO D3 Labs, Senin (4 Januari 2024).

Seperti diketahui, konferensi IBW 2024 terselenggara berkat kerja sama platform pertukaran mata uang kripto Tokocrypto dengan start-up fintech D3 Labs. Chung menambahkan, IBW 2024 merupakan titik balik penting bagi ekosistem blockchain di Asia Tenggara.

“Setelah jeda dua tahun, kami dengan bangga mengumumkan bahwa IBW kembali dengan semangat baru dan komitmen baru terhadap pengembangan industri blockchain,” ujarnya.

Dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara dan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia merupakan pasar penting bagi teknologi blockchain.

Aspek ini menciptakan lahan subur bagi startup blockchain, peluang investasi dan penerapan solusi blockchain yang inovatif.

Posisi Indonesia sebagai pemimpin ASEAN semakin memperkuat kegunaan IBW 2024. Pengaruh dan kepentingan strategis Indonesia di kawasan menarik berbagai aktor dan memfasilitasi kerja sama regional dan pertukaran pengetahuan.

Arief Widhiyasa, CEO Confiction Labs, menilai kembalinya Indonesia Blockchain Week 2024 menjadi tonggak penting bagi industri blockchain di kawasan Asia Tenggara. “Kami mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk bergabung dalam perjalanan ini membangun masa depan teknologi blockchain yang lebih baik,” kata Arief.

Dukungan pemerintah Indonesia terhadap teknologi blockchain dan aset digital juga menjadi faktor kuncinya. Kantor Jasa Keuangan (OJK) saat ini sedang membahas langkah-langkah tindak lanjut Undang-Undang tentang Pembangunan dan Penguatan Sektor Keuangan, termasuk tindakan terkait keuangan digital dan aset digital.

Rencana Indonesia untuk meluncurkan Mata Uang Digital Bank Sentral (CBDC) Bank Indonesia (BI) mencerminkan pendekatan progresif terhadap mata uang digital. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memanfaatkan teknologi blockchain dan potensinya untuk mentransformasi lanskap keuangan. Kesadaran dan adopsi aset digital yang signifikan juga menjadikan Indonesia tempat yang ideal untuk berdiskusi dan mengeksplorasi topik-topik blockchain dan digital. IBW 2024 diharapkan menjadi faktor kunci dalam mempercepat adopsi teknologi blockchain di kawasan dan memperkuat kerja sama regional dan internasional.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D