0
0
dianrakyat.co.id, BADUNG – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengaku banyak syuting aktor Korea yang menghadapi masalah imigrasi secara tidak langsung menyemangati Bali, namun menurutnya tetap harus mengikuti aturan.
“Jadi yang ingin saya garis bawahi, kita ingin mempromosikan Bali, kita ingin mempermudah pendaftaran daerahnya, tapi visa dan regulasinya harus kita lihat,” ujarnya di Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (27/4/2021). 2024). ).
Pernyataan Kedatangan Ngurah Rai Diketahui, pada Jumat (26/4) artis K-pop antara lain Hyoyeon dari Girls’ Generation, Dita Karang dari Secret Number, Bomi Yoon dari Apink dan lainnya banyak yang ditanyai terkait dugaan pelanggaran hukum. Izin Tinggal Imigrasi.
Dilaporkan bahwa 31 orang asing Korea Selatan dan satu orang Indonesia yang berpartisipasi dalam pembuatan film reality show “Pick Me Trip in Bali” telah diselidiki.
Dikatakannya, sejak kemarin pihak Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Dinas Pariwisata Bali telah melakukan koordinasi terkait masalah penyanyi Korea tersebut dan tampaknya pihak yang bertanggung jawab dalam proyek ini tidak mengurus visa yang layak bahkan untuk kebutuhan film tersebut. Mereka diajar sejak awal.
Terakhir, dari sisi pribadi, permasalahan tersebut diakhiri dengan sanksi administratif yang dijatuhkan kepada pihak yang bertanggung jawab atas film tersebut, sedangkan aktor Korea tersebut dibebaskan tadi malam.
Dampak positif dari penayangan film ini adalah promosi film Bali dan pemerintah mengakui hal tersebut karena adanya informasi palsu, namun tetap harus mengikuti hukum yang berlaku di Indonesia.
“Kami sudah berkoordinasi sejak kemarin, namun yang perlu diperhatikan adalah semua yang dilakukan harus sesuai dengan undang-undang. Untuk saat ini, kami bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Luar Negeri agar ada Jangan ada perselisihan di kemudian hari,” ujarnya.
Sejauh ini dipastikan tidak ada musisi Korea yang ditangkap karena kejadian tersebut, dan kelalaian dalam penggunaan visa tidak mengakibatkan denda yang besar, tegasnya.
Selain melalui cara rakyat, mereka juga memberikan ruang kolaborasi di masa depan hingga akhirnya hanya mendapatkan izin pengelolaan saja.
Selain itu, menurutnya, para kru film tidak terlalu sulit untuk mengikuti aturan karena permintaannya sederhana dan prosesnya cepat.
“Programnya cepat, jika terjadi hal seperti kemarin kami perlu menyampaikan pesan bahwa kami menyambut Anda tetapi harap ikuti aturan dan kebijakan kami, termasuk undang-undang yang berdampak pada imigran,” katanya.
