0 0
Read Time:4 Minute, 11 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – PT Futama Kariya (Persero) telah mendapatkan kontrak baru berupa Rehabilitasi Jalan Perkotaan Paket 11 Mariana City Seksi Tahap 2 di Timor-Leste.

Paket kontrak tersebut ditandatangani Kamis lalu (4/4/2024) antara Bapak Ali Asumoko, Wakil Presiden Departemen Urusan Sipil Umum Provinsi Futama Karya, dan Bapak Samuel Marsal, Menteri Pekerjaan Umum Republik Demokratik Timor- leste periode 2019-2024.7) diperoleh setelah penandatanganan. )/2024).

Hutama Kariya Ajib Al Hakim, wakil sekretaris perusahaan, mengatakan pihaknya akan merehabilitasi jalan utama Kota Mariana, pusat perekonomian distrik Bobonaro, kota terbesar ketiga di Timor Leste. Nilai proyek jalan sepanjang 18,8 km tersebut sebesar USD 21.228.762 atau setara Rp 3.375 miliar (kurs Rp 15.900 per USD).

“Ini merupakan lompatan maju bagi Hutama Kariya untuk mulai mengerjakan proyek di luar negeri yang kondisi jalan eksistingnya sudah rusak dan pengiriman barang, jasa, dan transportasi ke dalam kota terganggu dan sangat diperlukan perbaikan,” Ajib katanya, Kamis (8 Agustus 2024).

Untuk proyek ini, Hutama Karya melaksanakan serangkaian pekerjaan dari berbagai tahapan konstruksi. Hal ini antara lain meliputi penggalian tanah, pembangunan jalan, pondasi tiang pancang, pengerasan jalan aspal, bahkan pembangunan drainase dan trotoar.

Untuk menyelesaikan proyek yang ditargetkan selesai pada September 2025 tersebut, Hutama Kariya menyiapkan strategi percepatan dengan terlebih dahulu memahami situasi terkini di lapangan dan menyusun rencana mitigasi yang tepat dan efektif.​

Selain itu, kami memastikan pasokan sumber daya dan material yang memadai sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien, melakukan koordinasi intensif dengan pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran operasional proyek, dan memberikan pelatihan intensif kepada subkontraktor.

“Pencapaian perjanjian pembangunan ini tidak hanya akan meningkatkan portofolio Foutama Kariya dalam mendukung pembangunan fasilitas pengelolaan keuangan nasional, tetapi juga memperluas cakupan proyek di luar negeri,” tambah Ajib.​

Selain Timor Leste, perseroan juga kembali meraih kontrak baru berupa proyek pembangunan Proyek Pembangunan Infrastruktur Tahap 2 Karawang Paket 9 milik Bank Indonesia.​

Untuk proyek pengembangan Bank Indonesia ini, telah dilakukan rapat praserah terima tanah dan prakonstruksi di Kantor Pusat Bank Indonesia di Jakarta pada Jumat Juni yang dihadiri oleh Nyoman Endi Mahendra, Executive Vice President (EVP) Divisi Konstruksi Hutama Karya. 21, 2024.

Pak Ajib mengatakan, proyek tersebut merupakan pembangunan serangkaian Pusat Pemrosesan Pembayaran (SPU) yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas proses bisnis pengelolaan mata uang Rupiah di Indonesia.

“Proyek senilai Rp166 miliar ini diluncurkan pada Juni tahun lalu dan akan dilaksanakan selama 240 hari kalender, dengan target selesai pada Februari 2025,” jelasnya.

Untuk proyek ini, Hutama Karya mengerjakan beberapa aspek penting seperti pekerjaan persiapan, pembangunan akses jalan, utilitas, mekanikal, elektrikal, dan plumbing.​

Keseluruhan proses tersebut didukung dengan penggunaan konstruksi digital, seperti penerapan survei digital menggunakan LiDar (Light Detection and Ranging). Membangun pemodelan informasi untuk merencanakan, merancang, membangun, dan mengelola konstruksi dengan lebih efisien. Menggunakan Cubicost untuk mendapatkan jumlah material yang akurat. Penerapan mesin pengikat rebar sebagai alat pengikat yang ergonomis.

Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) telah menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan konsep lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) pada seluruh proyek infrastruktur jalan tol yang dibangunnya.

Mulai dari perencanaan hingga pengoperasian, kami mempertimbangkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi secara menyeluruh.

Penilaian lingkungan yang komprehensif

Sejak awal rencana ini, Hutama Karya secara konsisten melakukan kajian lingkungan hidup untuk mengidentifikasi dan mengurangi dampak negatif terhadap keanekaragaman hayati, ekosistem, dan emisi karbon.

Selain itu, perusahaan juga bekerja sama dengan lembaga lokal dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), seperti Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk memastikan kemajuan pembangunan jalan tol sekaligus meminimalkan dampak lingkungan.

Desain jalan tol ramah lingkungan

Ajib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) dan Corporate Secretary Hutama Kariya, mengatakan perseroan memilih jalur tol dengan dampak lingkungan minimal. Perancangan tersebut mencakup koridor satwa liar yang mengurangi fragmentasi habitat dan dilengkapi dengan utilitas pendukung.

Futama Kariya juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk memulihkan kawasan hutan yang terkena dampak pembangunan, ujarnya, Selasa (6/8/2024).

Mitigasi dampak pada JTTS Tahap II

Penerapan infrastruktur berkelanjutan akan banyak diterapkan pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II yang menghubungkan Jambi dan Riau. Langkah-langkah mitigasi yang komprehensif akan diterapkan dalam pengelolaan kualitas tanah dan air, pengendalian polusi udara dan suara, perlindungan keanekaragaman hayati, serta pengelolaan limbah cair dan B3.

Studi lingkungan yang dilakukan dipantau dan dievaluasi secara berkala. Hutama Kariya akan memastikan ratusan hektar kawasan hutan tidak dikorbankan untuk proyek JTTS akibat pembangunan tol tersebut. Penghijauan dan energi terbarukan

Hutama Kariya telah menanam lebih dari 160.000 pohon di sepanjang jalan tol sejak tahun 2021. Penanaman pohon ini dilakukan di berbagai ruas tol seperti JTTS, Tol JORR Seksi S dan Akses Tanjung Priok.

Selain itu, telah dibangun masjid ramah lingkungan di rest area berbayar Pekanbaru-Bankinan dan metode maggot untuk pengelolaan sampah di beberapa rest area lainnya. Penerapan lampu pintar

Hutama Karya juga mengutamakan penggunaan energi terbarukan melalui pemasangan lampu pintar yang lebih ramah lingkungan dibandingkan lampu tradisional. Sebanyak 3.704 lampu pintar telah terpasang di ruas tol JTTS dan ATP.

Hutama Karya ingin membangun infrastruktur pricing yang berkelanjutan mulai dari persiapan hingga pengoperasian dengan penerapan ESG terbaik.

Hal ini merupakan langkah penting untuk menjadikan JTTS sebagai jalan tol yang ramah lingkungan dan ramah lingkungan di masa depan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D