0 0
Read Time:3 Minute, 58 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Google telah menemukan cara baru untuk meningkatkan keamanan perangkat Android. Perusahaan dikabarkan akan meluncurkan fitur anti maling ini ke perangkat Android melalui pembaruan perangkat lunak.

Android adalah sistem operasi seluler paling populer saat ini. Perangkat Android hadir dalam banyak tipe dan varian tergantung model dan harganya.

Dengan semakin banyaknya model ponsel Android yang dijual di pasaran, peluang para pelaku kejahatan untuk mencuri ponsel Android dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan pun semakin besar.

Laporan TechRadar mengakui bahwa pencurian ponsel menjadi semakin umum dan melaporkan bahwa Google akan menghadirkan fitur anti-pencurian ke Android, seperti dikutip Android Headlines, Minggu (19/5/2024).

Menurut blog Google, perangkat Android akan segera dapat mendeteksi bahwa perangkat tersebut telah dicuri. Perusahaan menyebut fitur ini “Kunci Deteksi Pencurian”. Fitur ini menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendeteksi pencurian ponsel.

Contoh penerapan fitur ini adalah ketika pengguna sedang berjalan di jalan dan seseorang tiba-tiba mengangkat ponselnya, fitur tersebut mendeteksi aktivitas terkait pencurian.

Dengan mengaktifkan kunci anti maling, perangkat Android Anda akan otomatis mengunci sendiri untuk mencegah pencuri mencuri data pengguna. Kunci Deteksi Pencurian akan tersedia melalui pembaruan Layanan Google Play pada perangkat yang menjalankan Android 10 dan lebih tinggi.

Selain fitur tersebut, Google juga memperkenalkan Offline Device Lock dan Remote Lock. Penguncian Perangkat Offline (Office Device Lock) memungkinkan sistem mengunci ponsel secara otomatis ketika perangkat tidak terhubung ke Internet (offline).

Lalu ada fitur Remote Lock yang memungkinkan pengguna mengunci dan membuka kunci perangkat yang dicuri. Anda harus memasukkan nomor telepon dan pertanyaan yang hanya dapat dijawab oleh pemilik perangkat. Kedua fitur ini juga tersedia di perangkat yang menjalankan Android 10 ke atas.

Google akan menghadirkan fitur keamanan baru ke Android 15. Pertama, perusahaan akan merilis pembaruan keamanan untuk fitur Factory Data Reset. 

Fitur ini mempersulit pencuri untuk menghapus data perangkat dan menjual kembali ponsel. Pencuri perlu mengetahui kredensial akun Google Anda sebelum mereka dapat menghapus ponsel setelah reset pabrik.

Google menghadirkan Private Space ke Android 15 untuk mencegah pencuri ingin mengekstrak data pengguna.

Private Space memberi pengguna semacam halaman beranda rahasia yang dilindungi PIN di telepon. Area ini dapat digunakan untuk menyembunyikan dan mengunci aplikasi yang memproses data sensitif.

Google juga meningkatkan otentikasi pada perangkat tertentu. Fitur ini memberikan keamanan baru jika Anda ingin mengubah pengaturan sensitif. Otentikasi yang diperlukan untuk mengakses pengaturan sensitif adalah input biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah.

Google baru saja merilis kode untuk Project Gameface, sebuah proyek inovatif yang memungkinkan pengguna ponsel cerdas mengontrol diri menggunakan ekspresi wajah. Setelah diluncurkan di Google I/O, proyek ini kini tersedia sebagai open source untuk pengembang ponsel Android.

Cara kerja Project Gameface menggunakan kamera perangkat dan database ekspresi wajah MediaPipe untuk menerjemahkan gerakan wajah menjadi perintah navigasi, menurut The Verge pada Rabu (15/5/2024).

Misalnya, membuka mulut bisa digunakan untuk menggerakkan kursor di layar. Sedangkan untuk menaikkan alis, pengguna bisa mengklik dan drag.

FYI: Awalnya proyek ini ditujukan untuk pemain dengan disabilitas. Namun, Google kini bekerja sama dengan Incluzza, sebuah perusahaan sosial yang berfokus pada aksesibilitas di India, untuk memperluas penggunaan Gameface ke bidang lain seperti pendidikan dan pekerjaan.

Inspirasi di balik Project Gameface dikatakan adalah penyiar game segi empat Lance Carr. Kemitraan Lance dengan Google bertujuan untuk menciptakan solusi yang lebih terjangkau dan mudah diakses dibandingkan sistem pelacakan kepala yang lebih mahal.

Dengan adanya Gameface open source, diharapkan semakin banyak pengembang yang dapat mengintegrasikan fitur ini ke dalam aplikasi Android mereka. Dengan demikian, hal ini dapat memungkinkan lebih banyak orang menikmati game dan teknologi lainnya tanpa batasan fisik.

Latar Belakang: Google pertama kali memperkenalkan Project Gameface pada tahun 2023. Ini adalah teknologi kontrol handsfree yang menggunakan gerakan kepalan tangan dan gerakan wajah. 

Selain itu, Google mengumumkan pendeteksi penipuan baru yang akan hadir di perangkat Android akhir tahun ini.

Detektor ini dihadirkan pada ajang Google I/O 2024. Menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), alat tersebut dikatakan mampu mendeteksi langsung ancaman penipuan selama percakapan telepon. 

Menurut Engadget, Rabu (15/5/2024), kecerdasan buatan ini bekerja dengan mencari pola percakapan yang mengindikasikan penipuan. Setelah terdeteksi, pengguna akan menerima peringatan di ponsel.

Cara ini diharapkan dapat mengatasi aktivitas penipuan yang semakin marak belakangan ini. Pada acara I/O, Google juga mendemonstrasikan cara kerja pendeteksi ini dengan menghadirkan contoh penipuan yang mengatasnamakan pejabat bank.

Misalnya, penelepon palsu mencoba meminta informasi sensitif seperti PIN atau kata sandi. Faktanya, persyaratan ini tidak biasa bagi petugas bank.

Saat AI mendeteksi kata-kata yang dianggap palsu, alat ini memperingatkan pengguna akan adanya penipuan. Yang terpenting, AI ini terjadi pada perangkat sehingga privasi pengguna tetap terlindungi.

Namun fitur ini masih dalam tahap pengujian dan kabarnya belum tersedia di Android 15. Google menyatakan akan memberikan detail lebih lanjut tentang fitur ini pada akhir tahun 2024.

Google juga meluncurkan pembaruan besar untuk Android 15. Perusahaan memperkenalkan chatbot Gemini ke perangkat sehingga tidak perlu terhubung ke Internet.  

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D