0 0
Read Time:1 Minute, 45 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA – Penyiar dan penyiar radio Hilbram Donner meninggal dunia pada Minggu (31/3/2024) dalam usia 48 tahun. Almarhum telah lama berjuang melawan kanker usus besar.

Kanker usus besar disebut juga dengan kanker kolorektal. Penyakit ini terjadi ketika usus besar (kolon), atau bagian terkecil dari usus besar yang terhubung dengan anus (anus), mengalami peradangan.

Menurut Globocan pada Maret 2021, kanker usus besar merupakan kanker kedelapan yang paling banyak menyebabkan kematian di Indonesia. Sementara itu, American Cancer Society melaporkan bahwa kanker kolorektal akan menyebabkan lebih dari 50.000 kematian pada tahun 2020, termasuk 3.640 kematian pada orang di bawah usia 50 tahun.

Sekitar 30 persen kanker kolorektal yang didiagnosis saat ini terjadi pada orang di bawah usia 55 tahun, kata Dr. Nilofer Azad, Profesor Onkologi, Johns Hopkins Medicine, Amerika Serikat (AS).

Satuan Tugas Layanan Pencegahan AS merekomendasikan untuk memulai skrining kanker kolorektal pada usia 45 tahun, bukan 50 tahun, seperti di masa lalu. Ada pedoman baru untuk mengurangi angka kematian di usus besar, atau bagian paling bawah dari usus besar yang terhubung ke anus.

Rekomendasi terbaru ini muncul beberapa bulan setelah bintang Black Panther Chadwick Boseman meninggal pada Agustus 2020 di usia 43 tahun. Dia meninggal pada tahun 2016 setelah didiagnosis menderita kanker usus besar.

Apa yang menyebabkan seseorang terkena kanker kolorektal? Dalam wawancara sebelumnya, Prof. Ari Fahrial Siam SpPD K-GEH menjelaskan 75% kanker usus besar disebabkan oleh gaya hidup.

Salah satunya adalah terlalu banyak mengonsumsi junk food atau makanan tidak sehat dan kurang bergizi. Selain junk food, gaya hidup tidak sehat lainnya yang menjadi faktor risiko terjadinya kanker kolorektal adalah minimnya aktivitas fisik.

Idealnya, setiap orang harus berolahraga tiga hingga empat kali seminggu setidaknya selama 30 menit.

“Merokok dan alkohol juga merupakan faktor risiko. Oleh karena itu, sebaiknya dihindari,” kata Ari, profesor sekaligus konsultan di bidang hepatologi dan gastroenterologi.

Sementara itu, dalam wawancara terpisah, konsultan ahli bedah pencernaan Arianna Margaluta menjelaskan bahwa merokok atau vaping dapat menyebabkan radang usus atau efek samping lainnya. Faktor genetik mungkin juga berperan, namun lebih kecil dibandingkan faktor risiko lainnya

Genetika hanya 20 persen, kata dokter Rumah Sakit Kanker Dharmandra Jakarta.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D