0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

JAKARTA – Universitas Harvard merupakan salah satu kampus terbaik di dunia. Namun siapa sangka di perpustakaannya terdapat buku-buku yang dijilid dengan kulit manusia.

Laporan Teknik Menarik Sabtu (30/03/2024), buku Des destinées de l’âme yang ditulis oleh penulis Perancis Arsene Houssaye pertama kali diterbitkan pada tahun 1879. Ini adalah buku tentang meditasi jiwa dan kehidupan setelah kematian.

Sepuluh tahun yang lalu, perpustakaan mengadakan ujian wajib. Melalui proses ini ia menemukan bahwa sampul buku tersebut terbuat dari kulit manusia. Universitas Harvard akhirnya memutuskan untuk mengganti sampul buku karena alasan etis.

Buku tersebut telah menjadi koleksi Perpustakaan Harvard sejak tahun 1934. Menurut catatan, buku tersebut diakuisisi oleh seorang diplomat, pengusaha dan mahasiswa Harvard, John B Stetson. Pada tahun 1944, buku tersebut dipindahkan dari Perpustakaan Widener ke Perpustakaan Houghton. Sepuluh tahun kemudian, buku itu disumbangkan ke Perpustakaan Houghton.

Pemilik pertama buku tersebut, Dr. Ludovic Bouland, seorang dokter dan bibliofil Perancis, mengikat buku itu ke kulit manusia. Catatan tulisan tangannya yang ditemukan di dalam buku tersebut menyatakan bahwa “sebuah buku tentang jiwa manusia layak mendapat sampul manusia.” Dijelaskan juga proses yang digunakan untuk merawat kulit.

Ada bukti bahwa Bouland mengikat buku itu dengan kulit yang diambil dari seorang wanita ketika dia masih menjadi mahasiswa kedokteran. Menurut memo yang ditulis oleh John Stetson, Bouland mengambil kulit ini dari tubuh seorang wanita yang sudah meninggal. Mereka yakin, itu adalah pasien dari rumah sakit jiwa Perancis.

Keputusan menghilangkan kulit manusia dari sampul buku tersebut diambil setelah pihak perpustakaan melakukan peninjauan terhadap pengelolaan buku tersebut. Keputusan ini dipicu oleh saran dari laporan Komite Pengarah Universitas Harvard mengenai sisa-sisa manusia dalam koleksi museum Universitas.

Tom Hyry, Pustakawan Universitas untuk Arsip dan Koleksi Khusus, mengatakan: “Kami meminta maaf atas nama Perpustakaan Harvard atas kegagalan masa lalu dalam pengelolaan buku yang telah mengobjektifikasi dan membahayakan martabat orang-orang di pusat tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D