dianrakyat.co.id – Kejaksaan Agung menetapkan Tomas Trikasih Lembong atas tuduhan korupsi terkait impor gula pada 2015-2016, saat Tom Lembong masih menjabat Menteri Perdagangan. Abdul Kahar, Kepala Badan Reserse Kriminal Khusus di bawah Kejaksaan Indonesia, mengatakan bahwa Indonesia sedang melimpah dengan gula pada saat impor atau begitu besarnya sehingga tidak perlu mengimpor dari luar negeri. persiapan. . “Tapi di tahun yang sama, Menteri Perdagangan yakni saudara TTL menyetujui impor gula modifikasi sebanyak 1.500 ton,” kata Abdul kepada wartawan, seperti dikutip Selasa, 29 Oktober 2024. Dia tertarik pada kekayaannya. Ia masih berstatus pejabat pemerintah dan berdasarkan kompilasi Laporan Barang Milik Penyelenggara Negara (LHKPN), Tom Lembong tidak pernah mencatatkan harta bendanya, termasuk kendaraannya. Tahun 2020 memang bernilai Rp 101,486 miliar, namun jangan kaget melihat isi garasinya jika bernilai ratusan miliar rupee. Sebab, kendaraan yang dilaporkan, termasuk sepeda motor, tidak ada yang merupakan surat berharga senilai Rp94,527 miliar. mobil. Sebelum disebut sebagai tersangka alat berat, nama Tom Lembong sempat menjadi perhatian publik saat ia mencerca Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat debat bahan baku baterai kendaraan listrik. Indonesia punya nikel. Dia mengatakan nikel mungkin tidak akan dijual di masa depan karena banyak alternatif untuk membuat baterai kendaraan listrik. Salah satunya dengan menggunakan lithium iron phosphate (LFP) seperti pabrikan China. Ia mengatakan, cadangan nikel Indonesia yang besar akan menimbulkan bencana jika tidak dialokasikan dengan baik. Apalagi banyak produsen mobil yang beralih menggunakan besi pada akinya. “Jadi dengan gencarnya pembangunan smelter di Indonesia, dunia kebanjiran nikel, harga anjlok, dan kelebihan pasokan. Akhirnya mereka takut, hilang kepercayaan, dan mencari opsi lain – formulasi baterai yang tidak menggunakan baterai nikel. nikel Tesla “Saat ini kami menggunakan 100% baterai berbahan dasar nikel,” kata Luhut seraya menegaskan bahwa LG Energy Solutions tidak menggunakannya pada produk-produk yang diproduksi di China, seperti yang berbasis LFP jangan pakai nikel itu tidak benar,” kata perusahaan teknologi pemasok nikel untuk baterai kendaraan listrik Tesla di Negeri Tirai Bambu itu dalam akun Instagram pribadinya. Inkonsistensi data kerugian tercatat di persidangan, dengan saksi ahli bersaksi bahwa kerugian lingkungan hidup kasus ini berjumlah Rp150 triliun, jauh berbeda dengan yang dilaporkan BPKP pada 16 November 2018 sebesar Rp271 triliun
Read Time:1 Minute, 45 Second