0 0
Read Time:1 Minute, 48 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Harga minyak mentah akhirnya tidak terus melemah pada perdagangan Jumat. Harga minyak global telah jatuh selama tiga minggu berturut-turut.

Harga minyak dunia tidak terus turun karena perkiraan pelaku pasar bahwa permintaan akan sangat terbatas.

Harga minyak turun hari ini namun mengakhiri minggu ini dengan kenaikan hampir 4%, karena permintaan bahan bakar musim panas diperkirakan akan mengurangi pasokan dalam beberapa minggu mendatang.

Mengutip CNBC, Sabtu (15/6/2024), harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI AS) untuk kontrak Juli ditetapkan sebesar $78,45 per barel, turun 17 sen atau 0,22%. Sejak awal tahun, harga minyak AS telah meningkat sebesar 9,5%.

Harga minyak mentah Brent untuk kontrak Agustus ditetapkan pada $82,62 per barel, turun 13 sen atau 0,16 persen. Sampai saat ini, harga minyak acuan global berada di atas 7,2%.

Sementara harga gas bumi pada kontrak Juli sebesar US$2,88 per seribu kaki kubik, turun 2,64%. Hingga saat ini, secara year to date, harga gas bumi mengalami kenaikan sebesar 14,6%.

Analis minyak Kpler, Matt Smith, mengatakan harga minyak saat ini akan mengalami kenaikan, meski kenaikannya akan terbatas.

“Anda memiliki argumen optimis bahwa menjelang musim panas, operasi kilang akan mengurangi persediaan secara signifikan,” kata Smith kepada “Squawk Box” CNBC pada hari Jumat.

“Harga minyak bisa mencapai $90, tapi kami pikir harga akan turun,” kata Smith.

“Harga minyak tidak akan mencapai $95, tidak akan mencapai $100 per barel di sini.” dia menambahkan.

 

Meskipun sebagian besar pasar telah mengabaikan risiko geopolitik dan kembali fokus pada fundamental, RBC Capital Markets telah memperingatkan investor untuk mewaspadai situasi yang semakin genting di perbatasan Israel-Lebanon.

“Kami memantau dengan cermat apakah kepergian Benny Gantz dari kabinet masa perang Israel akan mendukung operasi darat yang bertujuan mengusir Hizbullah dari perbatasan,” kata Helima Croft, kepala analis komoditas, dalam sebuah catatan kepada klien dari RBC.

Minyak masih jauh di bawah harga tertinggi tahunan yang dicapai pada bulan April, namun kembali menguat setelah aksi jual minggu lalu mendorong harga ke level terendah dalam empat bulan setelah OPEC+ mengumumkan niatnya untuk meningkatkan produksinya pada kuartal keempat.

Namun, kartel mempertahankan semua pengurangan produksi hingga Oktober dan menerapkan dua fase pengurangan hingga akhir tahun 2025.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D