0 0
Read Time:4 Minute, 23 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Ikatan Pedagang Indonesia (IKAPPI) mencatat harga bawang merah sedang ramai karena harganya yang sangat tinggi. Ikappi mencatat, terjadi gangguan produksi di banyak tempat di area produksi sehingga pasokan tidak seperti semula. 

“Bawang merah terlihat meningkat menjelang Idul Fitri dan berlanjut setelah Idul Fitri hingga saat ini,” kata Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri, Rabu (24/04/2024).

Berdasarkan informasi yang diterima dari IKAPPI, terdapat kegagalan di banyak daerah khususnya di daerah produksi bawang merah yaitu Jawa Tengah, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati. Untuk mempengaruhi produksi nasional.

“Harus kita nyatakan daerah produksi bawang merah terbesar di Brebes, urutan kedua di Demak, sedangkan di Jawa Timur, Nganjuk, NTB di Bima, Sumbar di Sol, Sumut, dan Jabar merupakan penghasil bawang merah Indonesia,” tuturnya.

Dikatakannya, pemasok dari Jabodetabek sebagian besar memasok dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, yakni dari Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan masih banyak tempat lainnya. 

“Kami miris dengan hujan deras dan banyak daerah terdampak banjir sehingga menyebabkan pasokan air anjlok, kita tahu harga bawang merah sudah mencapai 80.000 dinar per kilogram, artinya dua kali lipat dari harga normal dan kenaikannya mencapai 100 persen. ” “, katanya.

Oleh karena itu, para pedagang pasar meminta pemerintah mendorong penguatan distribusi secara cepat di wilayah yang permintaannya paling tinggi, seperti Jabodetabek. Bisa. produksi subsidi di Jabodetabek, sehingga pasokan lebih melimpah di pasaran.

“Kalau ini bisa dilakukan, kami yakin harga bisa diturunkan,” tutupnya.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Jenderal Abdullah Mansuri melaporkan, harga bawang merah di wilayah Jabodetabek naik hingga Rp 80.000 per kilogram (kg). Kenaikan harga bawang merah mencapai 100 persen dibandingkan harga normal.

Harga bawang merah sudah mencapai Rp 80.000 per kilogram, artinya dua kali lipat dari harga normal dan kenaikannya mencapai 100 persen, kata Abdullah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/04/2024).

Abdullah mengatakan kenaikan harga bawang merah hingga Rp 80.000 per kilogram disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Faktor cuaca ini berdampak langsung terhadap kualitas produksi bawang merah di banyak daerah produksi.

“Menurut informasi dari Ikapi di daerah, di banyak daerah banyak terdapat buah-buahan yang mandul untuk produksi bawang merah. Itu mempengaruhi produksi dalam negeri,” jelasnya.

Pasokan Utama dari Brebes Ia mengatakan, saat ini daerah produksi bawang merah terbesar berasal dari Brebes, Jawa Tengah. Disusul Demak, Nganjuk, Jawa Timur, Bima, Solok dan masih banyak tempat di Jawa Barat.

“(Karena) pemasok dari Jabodetabek biasanya memasok ke Jawa Tengah dan Jawa Timur yaitu Brebes, Demak, Grobogan, Pati, Nganjuk dan masih banyak tempat lainnya,” ujarnya.

Akibat kenaikan harga tersebut, Ikapi meminta pemerintah memperhatikan segera distribusi bawang merah di daerah yang permintaannya paling tinggi. Misalnya saja wilayah Jabodetabek dan sekitarnya.

Opsi selanjutnya yang kami tawarkan adalah dengan menggalakkan produksi di Solok, Sumbar, dan Bima, NTB dengan dukungan Jabodetabek, sehingga pasokan di pasar lebih banyak, jelasnya.

 

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga bawang merah akan kembali normal pada pekan ini. Diketahui, harga bawang merah akan mengalami kenaikan setelah lebaran 2024.

Menteri Perdagangan Zulkifli mencontohkan kenaikan harga bawang merah disebabkan terbatasnya pasokan di pasaran. Serta sumber daya dari sentra produksi di banyak tempat, seperti Brebes, Jawa Tengah.

“Tidak ada orang yang mau berjualan. Ayam kemarin juga naik harganya karena tidak ada yang berjualan, ini lebaran. Saya kira minggu ini aman,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli di Kantor Perdagangan Jakarta, Rabu. (24/4/2024).

Mengutip Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), rata-rata harga bawang merah nasional adalah Rp 53.130 per kilogram. Namun di beberapa tempat dijual hingga 80.000 dinar per kilogram.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isi Karim mengatakan pasokan bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, terganggu akibat banjir. Akibatnya terjadi gagal panen yang menurunkan produktivitas.

Ia melihat peluang pemenuhan barang dari sentra produksi lain seperti Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Namun sistem jaminan stabilitasnya nantinya akan dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional.

“Akibat banjir di Brebes, pasokan bawang merah berkurang. Kami berharap setelah panen (persediaan kembali normal),” ujarnya.

“Sekarang kita lihat di Bima di NTB. Politiknya ada di Bapanas. Sumber bawang merahnya ada di Bima, bukan di Brebes saja,” imbuhnya.

 Wartawan: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

 

 Sebelumnya, saat mengunjungi pasar tradisional di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Presiden Joko Widodo (Yokowi) bersyukur banyak harga bahan pokok yang bagus.

Saat berkunjung ke pasar dekat taman kota di Kabupaten Mamasa, Presiden Jokowi melihat banyak harga barang di Mamasa yang stabil. Jokowi bersyukur banyak harga bahan pokok di Kabupaten Mamas yang stabil.

Dibandingkan tempat lain, harga bawang merah dan beras lokal di Kabupaten Mamasa bagus, kata Jokowi seperti dikutip Antara, Selasa (23/04/2024).

Dalam kunjungan tersebut, Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karia Sumadi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Usai mengunjungi pasar tradisional, Presiden Jokowi dan rombongan kemudian mengunjungi RSUD Kondosapata Mamasa.

Pj Perwakilan Mamasa Muhammad Zain mengatakan, kedatangan Presiden Jokowi dan pihaknya di Kabupaten Mamasa merupakan suatu kebanggaan bagi masyarakat daerah tersebut. Dalam kunjungannya ke Kabupaten Mamas, ribuan warga memenuhi jalan yang diambil rombongan Presiden Jokowi.

Sebelum mengunjungi Kabupaten Mamas, Jokowi meresmikan 147 bangunan yang telah direnovasi dan dibangun kembali akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang melanda Kabupaten Mamuja dan Majena pada 15 Januari 2021. Ke-147 bangunan tersebut meliputi 47 bangunan komersial, fasilitas kesehatan, 243.243 bangunan. lembaga pendidikan, setiap tempat ibadah dan gedung olah raga, tujuh apartemen, dua rumah adat dan 17 tempat minum.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D