0 0
Read Time:1 Minute, 30 Second

dianrakyat.co.id, YOGYAKARTA — Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati berbicara tentang kasus anemia aplastik akibat obat. Ia mengatakan kasus ini jarang terjadi.

“Anemia aplastik yang disebabkan oleh obat jarang terjadi. Terutama obat sakit kepala yang hanya digunakan dalam jangka pendek,” kata Zullies dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).

Hal ini dilontarkan Zullies menanggapi postingan di platform media sosial yang mengklaim suatu merek obat sakit kepala memiliki efek samping yang menyebabkan anemia aplastik. Menurut dia, Badan Pengawasan Obat Pasca Pemasaran Indonesia belum pernah melihat adanya laporan anemia aplastik akibat konsumsi obat.

Selain itu, obat sakit kepala yang beredar di Indonesia, kata dia, sudah mendapat izin dari BPOM dan aman digunakan. “Asalkan penggunaannya sesuai petunjuk pemakaian. Pada kemasannya terdapat informasi mengenai risiko terjadinya anemia aplastik yang harus dicantumkan sesuai aturan BPOM, meski sangat jarang terjadi yaitu satu kasus dalam sejuta. pengguna,” katanya.

Ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir mengonsumsi obat sakit kepala, meski kemasannya berisi informasi tentang efek samping anemia aplastik. Jika Anda mengalami gejala sakit kepala terus-menerus yang tidak kunjung membaik dengan obat sakit kepala biasa, Zullies menyarankan segera menemui dokter karena itu merupakan gejala penyakit yang lebih serius.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk rutin memantau efek samping semua obat, terutama bila digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. “Jika Anda mengalami gejala mencurigakan seperti rasa lelah yang tidak biasa, mudah memar, atau sering mengalami infeksi, sangat penting untuk segera menghubungi dokter,” ujarnya.

Zullies mengakui, ada beberapa obat yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik. Kemungkinan tersebut, menurutnya, hanya terjadi pada penggunaan kronis dalam dosis besar dan tidak terjadi pada semua orang.

Meski jarang, beberapa obat yang dilaporkan berisiko menyebabkan anemia aplastik antara lain antibiotik kloramfenikol, obat antiinflamasi nonsteroid seperti indometasin dan fenilbutazon.

Anemia aplastik menjadi populer setelah komedian Babe Kabita meninggal karena penyakit tersebut.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D