dianrakyat.co.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menekankan perlunya percepatan pemulihan perekonomian, khususnya di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi. Situasi perekonomian seluruh negara seharusnya menjadi masalah namun juga menjadi peluang untuk bangkit dan menjadi negara yang siap dan kuat.
Pengumuman tersebut disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan pada Forum Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi (TTI) yang digelar di Tangerang, Banten. Acara bertema “Strengthening Economic Recovery through Trade, Tourism and Investment” ini merupakan salah satu rangkaian acara Trade Expo Indonesia ke-37 yang digelar di ICE, BSD, Tangerang pada 19-23 Oktober 2022.
Hadir langsung dalam acara tersebut Sekretaris Kementerian Investasi Ikmal Lukman dan Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Perdagangan Juan P Adoe. Sementara itu, hadir pula Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu, dan Direktur Jenderal WTO Ngozi Okonjo.
“Melalui Forum TTI ini diharapkan kita dapat membahas langkah-langkah pembangunan perekonomian negara di bidang perdagangan, pariwisata dan investasi. Selain itu, forum ini juga dapat memberikan tren, informasi, dan desain terkini di ketiga bidang tersebut. Forum ini diharapkan dapat memberikan “rekomendasi penyesuaian perekonomian Indonesia untuk menjadi mitra,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, selain permasalahan akibat wabah Covid-19, negara juga menghadapi permasalahan iklim. Salah satu tantangan nyata yang dihadapi iklim adalah intensitas bencana. Krisis iklim dapat menyebabkan kerugian bagi perekonomian Indonesia.
“Untuk itu, pemerintah memasukkan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim sebagai salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024,” kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, berlanjutnya pertumbuhan ekonomi Indonesia disebabkan oleh pertumbuhan ekspor yang signifikan. Pertumbuhan positif ekspor pada tahun lalu merupakan hasil implementasi beberapa kebijakan dalam rangka reformasi ekonomi. Kebijakan tersebut antara lain menyederhanakan/mengurangi prosedur dan mempercepat ekspor, meningkatkan pemanfaatan hasil perundingan perdagangan internasional, dan meningkatkan peran efektif perwakilan perdagangan Republik Indonesia.
Ekspor, lanjutnya, tidak lepas dari hasil perjanjian perdagangan internasional. Hingga September 2022, sebanyak 27 perjanjian perdagangan internasional telah ditandatangani dan dilaksanakan. Perjanjian tersebut antara lain Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Indonesia-Korea (IK-CEPA) dan CEPA Indonesia-Uni Emirat Arab (IUAE CEPA).
Selain itu, terdapat 17 perjanjian yang masih dalam proses dan 18 perjanjian yang sedang dikaji, kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menambahkan, dalam rangkaian acara TTI juga terdapat acara lain seperti seminar internasional dan konsultasi bisnis bagi calon eksportir.
“Saya mengajak semua pihak untuk mengambil manfaat dari rangkaian kegiatan pameran ini melalui kerja sama di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi,” tutup Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Sementara itu, Menteri Sandi mengungkapkan sektor pariwisata Indonesia tumbuh signifikan dan melampaui Thailand dan Vietnam dalam hal partisipasi. Sedangkan realisasi investasi pariwisata Indonesia pada tahun 2022 tercatat sebesar $417,25 juta dengan jenis usaha yang paling diminati adalah jasa konsultasi manajemen. Dari sisi ekonomi kreatif, Indonesia menduduki peringkat ketiga ekonomi kreatif terbesar di dunia dalam hal kontribusi PDB setelah Amerika dan Korea Selatan.
“Kami mengajak Anda untuk berinvestasi di sektor pariwisata dan perekonomian karena Indonesia memiliki pasar yang besar dan lingkungan usaha yang mendukung,” tambah Menteri Sandi.
Ikmal menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2022 meningkat sebesar 5,44 persen. Hal ini meningkatkan kepercayaan investor, khususnya pengusaha lokal, untuk menjalin kerja sama dengan investor asing. Selain itu, dukungan pemerintah khususnya pada proyek pertanahan menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi yang menarik.