dianrakyat.co.id, JAKARTA — Lari maraton, olahraga lari jangka panjang yang menguji ketahanan dan kekuatan tubuh, memerlukan persiapan yang matang. Aspek penting yang sering diabaikan adalah nutrisi. Nutrisi yang tepat sebelum, selama dan setelah perlombaan sangat mempengaruhi performa dan pemulihan fisik pelari.
Ahli gizi klinis Universitas Indonesia, dr Pande Putu Agus Mahendra, M Gizi, SpGK selaku anggota Tim Monitoring dan Evaluasi Medis dan Gizi Kemenpora menyoroti pentingnya mempersiapkan kondisi fisik seseorang sebelum mengikuti maraton. Dokter Putu berpesan bagi mereka yang ingin mengikuti lari maraton agar mempersiapkan kondisi fisiknya, juga dengan mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan gizi harian.
“Makanan yang sebaiknya dikonsumsi adalah makanan dengan pola makan seimbang sesuai kebutuhan kalori harian, dengan mengutamakan karbohidrat,” kata pengawas anti-doping internasional dan pengawas anti-doping FIFA di Batavia, Jumat (13/9/2021). 2024).
Konsumsi makanan sumber karbohidrat secara terus menerus sebaiknya juga diimbangi dengan konsumsi makanan sumber protein hewani, seperti ikan, telur, atau tempe. Menurutnya, dianjurkan makan dalam porsi besar minimal enam jam sebelum lari dan makan truk atau palem satu jam sebelum lari sebagai sumber energi awal.
Ia mengatakan, makanan kaya nutrisi sebelum lari maraton mudah dikonsumsi oleh tubuh. “Tidak ada satu makanan atau satu makanan pun yang terbukti memberikan hasil terbaik. Oleh karena itu, yang diprioritaskan adalah mengonsumsi lebih banyak makanan,” kata Dr Putu yang juga konsultan departemen anti-doping Pencak Silat Internasional. . Federasi.
Ia mengimbau bagi yang ingin mengikuti lari maraton agar menggunakan produk dan suplemen yang tidak jelas kandungannya, serta makanan berlemak dan makanan tidak larut yang mengandung serat sehingga dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Dr Putu mengatakan penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan mengonsumsi air mineral atau larutan elektrolit untuk menjaga hidrasi saat berlari. Air putih boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit, namun rutin untuk mencegah dehidrasi.
Ia menyarankan masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam maraton untuk berkonsultasi dengan spesialis nutrisi olahraga klinis untuk mendapatkan saran dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yang tepat. “Makanya saya dikejar banyak pelari, bahkan ada yang sampai tewas,” ujarnya. Ia mengatakan, bagi yang ingin mengikuti lari maraton agar istirahat cukup dan memperhatikan bagian tubuh yang rawan cedera.