dianrakyat.co.id, JAKARTA – Tagar “Tolak SUGA” menjadi trending topic di X, media sosial yang dahulu bernama Twitter, dengan sedikitnya 10.000 unduhan.
Fanbase BTS ARMY pun ikut geram saat melihat hal tersebut.
“Aku akan melarang siapa pun yang menggunakan kata ‘pembatalan’. Bunga untuk Suga, Suga, bunga terindah kami, SUGA IS THE BEST RAPPER, selamanya bersama Suga. Kami mencintaimu Suga,” tulis @yoonpian***.
Penggemar lain berbondong-bondong membela Suga. Untuk menghilangkan penelusuran negatif, mereka memposting frasa positif beserta namanya.
“Saya tidak tahu siapa yang berani membuat tren seperti itu. ‘Pengabaian’ Tapi tentara tidak akan menghapus BTS hanya karena keinginan dan pendapat orang lain. Kami tinggal bersama anak-anak kami, tugas kami adalah melindungi BTS dari anti-anti apa pun, siapa pun yang berani menyerang BTS, semua anggota BTS akan menghadapi amukan tentara,” cuit @lovelydd***.
“Tolak SUGA” sebenarnya tidak ditujukan untuk anggota BTS, namun tagar tersebut sepertinya dimulai dengan anggota militer.
Beberapa kelompok tentara membuat tagar ‘Tolak SUGA’, mendesak HYBE untuk membatalkan pemutaran film SUGA
“SUGA saat semuanya online Tanda tangani petisi untuk membatalkan pemutaran film.
“https://chng.it/M7Gjmrrv cara membatalkan pemutaran SUGA
@Ganti,” tulis akun @***angtanies_7.
“Di masa depan kami akan menunjukkan kepada Anda bagaimana membuat Anda bahagia, kami akan membuat Anda bahagia! BATALKAN SCREEN DI ISRAEL # 해븐 는 시 하다 하다 **
Seruan untuk menghentikan pembuatan film di Israel berasal dari perang di Palestina. Lebih dari 32.900 orang dilaporkan tewas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Jalur Gaza. Lebih dari 75.400 orang terluka dalam serangan militer Israel.
Warga Palestina di Gaza berjuang untuk bertahan hidup dari kelaparan. Sekitar 25 warga Palestina di Jalur Gaza terluka atau terbunuh, menurut Islamic Relief. Sementara itu, serangan Israel terus berlanjut.
Selain itu, banyak yang menganggap Israel sebagai negara apartheid karena pendudukan dan administrasi ilegalnya atas wilayah Palestina, terutama selama perang yang sedang berlangsung.
Kebijakan Israel serta pendudukan dan administrasi tanah Palestina telah menimbulkan tuduhan bahwa Israel telah melakukan kejahatan apartheid. Kelompok hak asasi manusia terkemuka di Palestina, Israel, dan internasional menganggap pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan dan seluruh wilayah Israel sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan sebagai akibat dari pemisahan tersebut.
Israel dan beberapa sekutu Barat membantah tuduhan tersebut. Negara-negara Barat kerap menyebut tuduhan semacam itu sebagai anti-Semit.