dianrakyat.co.id, Jakarta – Industri game lokal Indonesia terus berkembang meski menghadapi beberapa tantangan, termasuk terbatasnya dukungan pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Shafiq Husein, Managing Director (CEO) Studio Gambir dalam wawancara terbatas dengan media.
Tantangan dalam pengembangan permainan lokal
Meski potensi pasar di Indonesia sangat besar, banyak pengembang game lokal menghadapi tantangan besar, seperti masalah pendanaan dan akses terhadap teknologi terkini.
Misalnya saja Sanggar Gambir yang harus berjuang keras mendapatkan dana dan dukungan yang cukup untuk mengembangkan Selera Nusantara.
“Di Indonesia banyak developer independen, otomatis kita manfaatkan cashflownya. Kita masih butuh dukungan pendanaan dari pemerintah. Karena saya dari beberapa negara lain, pendanaan untuk game developer sudah berjalan,” ujarnya.
Tidak dapat disangkal bahwa pasar game Indonesia belum siap meraup banyak uang dari Apple App Store atau toko aplikasi lainnya.
Padahal, Indonesia sendiri merupakan pasar game terbesar di Asia Tenggara dengan angka mencapai 45,8 persen dari keseluruhan pasar. Namun kenyataannya hal itu masih belum cukup. Mengapa?
“Sebenarnya banyak faktornya. Salah satunya adalah pemerintah kurang fokus pada permainan dalam negeri dari segi prestasi dan positifnya, tapi kebanyakan yang terdengar negatif,” kata Shafiq.
Mayoritas sikap orang tua terhadap permainan adalah negatif. Karena jumlah pengguna di Indonesia menurun, banyak pengembang game yang akhirnya mulai memasuki pasar luar negeri.
Saat ini, game Selera Nusantara sedang disorot oleh Apple App Store untuk kampanye Made in Indonesia yang mengapresiasi aplikasi yang mengedepankan budaya Indonesia.
Shafiq mengakui dukungan pemerintah banyak membantu. Terutama dalam hal keikutsertaan di ajang internasional, seperti Gamescom di Jerman dan Game Pride di Jakarta berkat dukungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Meski demikian, Direktur Sanggar Gambir ini juga menyebut dukungan pemerintah masih belum sempurna, apalagi jika dibandingkan dengan awal karirnya di industri ini pada tahun 2019.
Namun, tantangan terbesar yang dihadapi pengembang game lokal adalah masalah pendanaan dan peraturan.
Ia berharap pemerintah dapat lebih memberikan dukungan seperti perpajakan dan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang dapat membantu permainan lokal agar lebih kompetitif di pasar.
Namun tantangan tersebut tidak mematahkan semangat para desainer. Melalui kreativitas dan inovasi, permainan lokal seperti Selera Nusantara berhasil meraih kesuksesan di pasar domestik dan internasional.
Kesuksesan ini membuka peluang bagi developer lain untuk terus berinovasi dan menciptakan game yang tidak hanya seru, namun juga memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia.
Industri gaming lokal di Indonesia masih menghadapi banyak tantangan, namun dengan kreativitas dan inovasi, peluang untuk sukses terbuka lebar.
Selera Nusantara menjadi contoh sukses bagaimana pengembang lokal mampu bersaing di pasar global dan menginspirasi pengembang lain untuk terus berinovasi.