0 0
Read Time:2 Minute, 10 Second

JAKARTA – Babak baru telah dimulai dalam industri kendaraan listrik (EV) Indonesia. Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui perusahaan patungannya PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power telah membuka pabrik baterai EV pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Pabrik tercanggih yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat ini menunjukkan komitmen Hyundai dalam membangun ekosistem EV yang lengkap di Indonesia. Berikut beberapa faktanya:

1. Pabrik baterai terbesar di Asia Tenggara

Dengan kapasitas produksi 10 GW per tahun dan investasi Rp 13,5 triliun, pabrik ini menjadi bukti nyata keseriusan Hyundai dalam mendukung perkembangan industri EV di Indonesia. Fasilitas ini terletak di atas lahan seluas 319.000 meter persegi. Tidak hanya itu, usaha ini juga memberikan lapangan kerja bagi masyarakat lokal dan berkontribusi terhadap pengembangan perekonomian daerah.

Hyundai Motor Group juga menjadi merek pertama di industri otomotif Indonesia yang melakukan investasi signifikan, mulai dari pengolahan bahan baku, pembuatan sel dan baterai, pembuatan kendaraan listrik, hingga pengembangan jaringan stasiun pengisian nasional. 100 persen buatan Indonesia.

Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam peluncuran tersebut menyatakan optimismenya terhadap daya saing Indonesia di pasar kendaraan listrik global. “Saya kira kita bisa memenangkan persaingan dengan negara lain karena kita punya tambang di sini, mulai dari nikel, bauksit, tembaga, metalurgi, kemudian baterai EV dan pabrik mobil juga terintegrasi dengan ekosistem mobil listrik di sini.”

2. Digunakan di Hyundai Kona Listrik

Pabrik baterai ini melengkapi komponen terakhir ekosistem kendaraan listrik Hyundai di Indonesia. Sel baterai yang diproduksi PT Hyundai Energy Indonesia tersebut dirakit menjadi satu baterai dan kemudian dipasang pada kendaraan listrik Hyundai Kona Electric yang diproduksi di Indonesia. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 50.000 Battery System Assemblies (BSA) untuk BEV setiap tahunnya.

Kedua pabrik tersebut akan melengkapi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) yang memproduksi IONIQ 5, mobil listrik pertama yang diproduksi di Indonesia. Kapasitas produksi fasilitas ini akan mencapai 70.000 unit mobil listrik pada tahun ini, dan total kapasitas produksi mencapai 150.000 unit per tahun.

3. Infrastruktur pengisian baterai dan pemrosesan baterai

Hyundai juga mendukung akses pengisian daya yang lebih mudah dengan membangun jaringan lebih dari 240 stasiun pengisian daya, termasuk stasiun pengisian tercepat di Indonesia. Bersertifikasi IP54, stasiun pengisian daya ultra cepat ini tahan air dan aman dalam kondisi hujan.

Selain itu, Hyundai telah memperkenalkan sistem daur ulang baterai EV yang memiliki umur terbatas, yang disebut Sistem Penyimpanan Energi Baterai Bekas (UBESS). Sistem ini memanfaatkan kembali baterai bekas pada unit penyimpanan energi, sehingga berpotensi memudahkan distribusi energi di daerah terpencil.

Hyundai Motor Group terus bekerja sama dengan pemerintah dan sektor swasta untuk menyediakan infrastruktur pengisian daya di seluruh Indonesia dan tetap berkomitmen terhadap pengembangan cakupan kendaraan listrik di Indonesia.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D