0 0
Read Time:3 Minute, 18 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta Menurut penanggalan Masehi, Februari merupakan bulan yang istimewa dari segi jumlah hari. Bulan ini bisa memiliki 28 atau 29 hari. Karena banyaknya hari, Februari adalah bulan terpendek dalam setahun

Banyak orang bertanya-tanya mengapa jumlah hari di bulan Februari berbeda-beda. Mengapa bulan Februari tidak memiliki jumlah hari sebanyak bulan-bulan lainnya yaitu 30 dan 31 hari? Dan mengapa tanggal 29 Februari hanya tahun lalu?

Berikut ikhtisar fakta menarik bulan terpendek dalam setahun, Selasa (28 Mei 2024), yang dihimpun dianrakyat.co.id dari berbagai sumber.

Ini adalah bagian dari kepercayaan kuno bahwa bulan Februari hanya memiliki 28 atau 29 hari, yang mempengaruhi penciptaan kalender Gregorian seperti yang kita kenal sekarang. Awalnya, kalender Romawi kuno hanya memiliki sepuluh bulan setelah tahun lunar dan total 304 hari. Namun, Raja Romawi Numa Pompilius menambahkan dua bulan tambahan, Januari dan Februari, untuk menyinkronkan kalender dengan acara musiman dan keagamaan.

Salah satu alasan mengapa bulan Februari memiliki hari yang sangat sedikit adalah karena orang Romawi kuno percaya pada angka genap. Karena mereka menganggap angka genap sebagai angka sial, Raja Numa mengurangi satu hari dari 30 hari bulan sebelumnya, termasuk Februari, sehingga mendapatkan 29 hari. Hal ini juga sesuai dengan keinginannya untuk menjaga jumlah hari dalam setahun tetap konstan.

Selain kepercayaan terhadap angka genap, Februari juga dipilih sebagai bulan pendek karena adanya ritual Romawi yang diadakan pada bulan Februari untuk menghormati orang yang meninggal. Bulan ini sering dianggap sebagai bulan sial atau mempunyai makna negatif dalam budaya Romawi kuno.

Meskipun sekarang kita menggunakan kalender Gregorian, dengan banyak penyesuaian seperti penambahan bulan kabisat setiap empat tahun dan penyesuaian lainnya, bulan Februari tetap mempertahankan jumlah hari yang unik. Ini merupakan peninggalan sejarah yang menarik dan menunjukkan kompleksitas perkembangan sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini.

Tanggal 29 Februari hanya terjadi pada tahun kabisat karena adanya perbedaan panjang tahun kalender dengan periode orbit Bumi mengelilingi Matahari. Secara umum, satu tahun dianggap memiliki 365 hari, namun periode rotasi bumi sebenarnya adalah sekitar 365,25 hari. Untuk mengakomodasi sisa waktu ini, NASA dan peneliti kalender lainnya menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang disebut “tahun kabisat”. Tanggal tambahan ini adalah 29 Februari.

Kisah tahun-tahun kecil dimulai ketika Julius Caesar dan filsufnya Sosigenes memperkenalkan tahun-tahun kecil ke dalam kalender Romawi kuno. Mereka menambahkan satu hari di bulan Februari setiap empat tahun untuk menyinkronkan kalender dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari. Namun perhitungan tersebut masih kurang akurat dan menimbulkan permasalahan bagi Gereja Katolik dalam menentukan tanggal Paskah.

Paus Gregorius XIII kemudian memerintahkan pembuatan kalender Masehi yang dimodifikasi. Dalam kalender ini, penambahan satu hari hanya terjadi pada abad yang habis dibagi 400 atau setiap 4 tahun, tidak termasuk abad yang tidak habis dibagi 400. Hal ini membuat tahun kabisat lebih akurat dan efisien dibandingkan kalender Julius Caesar.

Jadi menambahkan satu hari pada tahun kabisat menghasilkan 29 hari di bulan Februari, sehingga total tahun kabisat menjadi 366 hari, bukan 365 hari pada tahun normal. Hal ini memastikan kalender kita tetap sejalan dengan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari, tanpa menimbulkan pergeseran signifikan dalam jangka panjang.

Selain beberapa hari tersebut, ada juga beberapa fakta unik seputar bulan Februari, berikut beberapa di antaranya. 1. Asal Usul Nama Festival Pensucian Febrada

Bulan Februari berasal dari hari libur Romawi kuno di mana orang-orang melakukan ritual penyucian diri. Diadakan setiap tahun pada tanggal 15 Februari, festival ini adalah saat masyarakat Roma melakukan pengorbanan dan persembahan untuk menyucikan diri mereka sendiri dan orang-orang di sekitar mereka. 2. Kesalahan penulisan yang umum

Kata “Februari” dalam bahasa Inggris sering salah eja karena bunyi “r” pertama jarang terdengar. Hal ini menyebabkan banyak penutur bahasa Inggris menulis bulan tersebut sebagai “Februari”. Bahkan Gedung Putih beberapa kali salah mengeja bulan Februari! 3. Satu bulan tanpa bulan purnama

Februari adalah satu-satunya bulan tanpa bulan purnama. Meskipun istilah “bulan” mengacu pada siklus bulan yang berlangsung total 29,5 hari dari bulan baru hingga bulan purnama, terkadang bulan Februari melewati siklus ini tanpa bulan purnama. Terakhir kali terjadi pada bulan Februari 2018 dan diprediksi akan terulang kembali pada tahun 2037.

 

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D