0 0
Read Time:1 Minute, 43 Second

dianrakyat.co.id Digital – Sekitar 18 tahun lalu, para astronom menemukan dunia es bernama Eris beberapa miliar kilometer dari Neptunus. Planetnya adalah Eris. Planet ini sering disamakan dengan Pluto yang ukurannya juga lebih kecil. Namun bedanya, Eris belum pernah dikunjungi oleh robot buatan manusia. Hal ini karena jarak Eris sangat jauh sehingga bahkan menurut pengamatan astronot, Eris hanya tampak sebagai satu piksel cahaya. Itu sebabnya para ilmuwan hanya tahu sedikit tentang apa yang terjadi di sana. Dari sedikit yang diketahui, Eris disebut-sebut memiliki atmosfer sedingin es dengan es yang berjatuhan di permukaannya, karena posisinya yang berada di tepi tata surya. Jaraknya sekitar 68 kali lebih jauh dari matahari dibandingkan Bumi. Merujuk pada laporan Luar Angkasa, Selasa 5 Desember 2023, kini menurut data yang diperoleh dari teleskop radio Chile, para ilmuwan mulai mengungkap lebih banyak tentang Eris. Mereka bilang sebagian salju mulai mencair. Proses ini dikatakan menyebabkan Eris tidak terlihat seperti planet yang keras dan berbatu, melainkan “lebih mirip keju lunak atau semacamnya,” kata penulis studi Francis Nimmo dari Universitas California Santa Cruz dalam sebuah pernyataan bahwa itu adalah kembaran Pluto. karena faktanya sama, ketika pertama kali ditemukan pada tahun 2005, Eris tampak sedikit lebih besar dari Pluto, yang memicu perdebatan di kalangan ilmuwan Astronomical Union (IAU) telah mengklarifikasi. Definisi planet dan pengurangan status Pluto menjadi planet kerdil Berkat perdebatan dalam komunitas ilmiah, pada tahun 2006, IAU menamai planet kutub Eris, setelah dewi perselisihan Yunani, Nimmo dan rekannya Brown, Astronom Caltech yang memimpin penemuan Eris pada tahun 2005 memperkirakan jumlah Eris yang sangat kecil, yaitu Dysnomia. Eris dan bulannya dikatakan berdekatan, artinya menghadap ke arah yang sama. Para ilmuwan menduga hal ini terjadi karena bulan kecil “menaikkan” pasang surut Eris, menyebabkan planet kerdil tersebut berputar selama 4,5 miliar tahun, entah bagaimana caranya. “Jadi, saat panasnya hilang, hal itu mendorong gerak lambat kaca.” Lanjutnya, penelitian tersebut dijelaskan dalam makalah yang diterbitkan pada 15 November di jurnal Science Advances. terbuka! Penemuan rumah leluhur manusia yang mengejutkan dunia Para ilmuwan di Australia memicu perdebatan setelah mereka mengatakan telah menemukan rumah leluhur seluruh manusia modern dianrakyat.co.id.co.id 26 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D