0 0
Read Time:3 Minute, 39 Second

Menteri Erick Thohir, dianrakyat.co.id, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Jakarta memaparkan laporan kerja akhir Kementerian BUMN. Hal itu diungkapkan Erick Thohir melalui postingan di akun Instagram @erickthohir. “Hari ini kami berkesempatan melakukan rapat presentasi dengan Komisi VI DPR RI sebagai laporan kerja akhir Kementerian BUMN,” ujarnya, dilansir akun @erickthohir, Sabtu (3/8/2024).

Dalam pemaparannya, Erick Thohir menjelaskan banyak hal terkait prestasi BUMN. Dari 88 Proyek Strategis Kemendikbud, 92% telah selesai atau 81 proyek telah selesai.

Sedangkan dari sisi pendapatan BUMN meningkat dari Rp 1.930 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 2.933 triliun pada tahun 2023. Dengan total laba bersih sebesar Rp 13 triliun pada tahun 2020 tumbuh menjadi Rp 327 triliun pada tahun 2023.

Aset yang dimiliki Kementerian BUMN juga meningkat dari Rp 8,312 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 10,402 triliun pada tahun 2023.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan. Mulai dari anggota DPR, Menteri terkait, pihak swasta, mitra asing, dan media yang telah menjadi bagian dari ekosistem BUMN,” kata Erick Thohir. Daftar 20 BUMN yang membagikan dividen terbesar di Tanah Air

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan dividen BUMN pada 2024 mencapai Rp 85,5 triliun. Eric mengatakan, kerja keras seluruh komisaris, manajer, dan seluruh staf BUMN dapat memberikan kontribusi positif bagi Indonesia.

“Kami berharap dividen Rp 85,5 yang diberikan BUMN kepada negara dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat luas,” kata Eric melalui akun Instagram pribadinya, Minggu (21/7/2024).

Berdasarkan data yang Erick bagikan dalam postingan pribadinya di akun Instagram, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menjadi perusahaan yang mengirimkan dividen terbesar di Tanah Air, yakni Rp 25,715 miliar atau Rp 25,7 triliun. 

 

Berikut 20 BUMN yang paling banyak memberikan dividen kepada negara pada tahun 2024: PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp 25,715 miliar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp 17,179 miliar PT Mineral Industri Indonesia (Persero): 11,214 miliar PT Pertamina (Persero ) : Rp 9,357 miliar PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk: Rp 9,211 miliar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp 6,77 miliar Perusahaan Listrik Negara (Persero): Rp 3,0 miliar Persero): Rp 1,213 miliar dolar Indonesia (Persero): Rp 1.000 miliar PT Banc Tabungan Negara (Persero) Tbk: Rp 420 miliar PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rp 293 miliar PT Jasa Marga (Persero) Rp19 miliar Tbk: PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero): Rp 148 miliar PT Aviasi Wisata Indonesia (Persero): Rp 101 miliar PT ASDP Indonesia Ferry (Persero): Rp 31 miliar Perum Perhutani: Rp 28 miliar Perum Peru: Rp 21 miliar PT POS Indonesia (Persero): Rp 20 miliar Perum Jasa Tirta II : Rp7 miliar Perum Jasa Tirta I : Rp3 miliar

Pembayaran BUMN kepada negara melalui dividen diperkirakan lebih besar dibandingkan penyertaan modal negara (PMN) dalam 5 tahun terakhir. Hal ini terjadi pada tahun 2020-2024 atau pada masa kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir.

Hal itu terungkap dalam Rapat Kerja antara Komite VI DPR RI dengan Menteri BUMN, Rabu malam (10/7/2024). Wakil Ketua Komite VI DPR RI, Sarmuji membeberkan perbandingan nominalnya.

Pembagian dividen tahun 2020 hingga 2024 sebesar Rp279,8 triliun, dan pembagian PMN tunai tahun 2020-2024 sebesar Rp217,9 triliun, kata Sarmuji saat membuka rapat, di Jakarta, ditulis Kamis (11/7/2024). Dalam pandangannya, permintaan PMN selama 5 tahun terakhir bisa dikatakan terkompensasi dengan pembayaran dividen dari perusahaan pelat merah. Sedangkan pada periode sebelumnya, pembiayaan sebagian besar berasal dari utang luar negeri.

“Dulu sebagian besar atau mungkin sebagian besar dana PMN dibiayai utang luar negeri, saat ini PMN direncanakan dengan mengambil dividen dari BUMN, yang kenyataannya jika dihitung masih merupakan selisih antara dividen yang dialokasikan ke keuangan negara dan PMN yang dialokasikan ke BUMN. , ”jelasnya.

  

Menanggapi hal tersebut, Erick Thohir mengaku senang dengan pencapaian tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan langkah perbaikan berkelanjutan pada perusahaan pelat merah.

“Pimpinan tadi menyampaikan bahwa kami sangat senang mendengar ini merupakan salah satu kemajuan luar biasa yang berada di bawah pengawasan Komisi VI, dimana PMN sebelumnya sangat bergantung pada utang pemerintah ke luar negeri, namun hari ini bisa kita konfirmasi bersama. “Ini keberlanjutan dimana dividennya bisa membiayai PMN itu sendiri,” jelasnya.

Dalam pemaparan Menteri BUMN tercatat jumlah penyertaan modal negara kepada BUMN mencapai sekitar Rp 218 triliun pada tahun 2020-2024. Datanya tahun 2020 Rp 27 triliun, tahun 2021 Rp 69 triliun, tahun 2022 Rp 52 triliun, tahun 2023 Rp 35 triliun, dan tahun 2024 Rp 34 triliun.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D