dianrakyat.co.id, Jakarta – Pelatih Chelsea Enzo Maresca membela keputusannya menunjuk Enzo Fernandez sebagai kapten meski belakangan gelandang asal Argentina itu mendapat kontroversi usai mengunggah video rasis.
Fernandes mengenakan ban kapten saat Chelsea kalah 2-0 dari Manchester City dalam laga pembuka Liga Inggris di Stanford Bridge, Minggu (18/8/2024). Dia sebelumnya memegang peran serupa ketika menggantikan kapten Reece James, yang cedera dalam pertandingan pemanasan melawan Club America.
Pemain berusia 22 tahun itu juga berlutut dalam kampanye anti-diskriminasi sebelum peluit tanda dimulainya pertandingan dibunyikan. Ia sebelumnya terpaksa meminta maaf setelah membagikan video yang mengejek pemain kelahiran Prancis usai kemenangan Argentina atas Kolombia di final Copa America 2024.
Rekan setimnya Wesley Fofana menyebut video itu sebagai “rasisme terang-terangan”. Dia kemudian menegaskan bahwa Fernandes tidak rasis dan menerima permintaan maafnya.
Manajemen klub telah menghentikan penyelidikannya, namun tidak dengan FIFA, yang melanjutkan penyelidikannya sendiri.
Maresca menjelaskan keputusannya, seraya menegaskan tidak memperhitungkan perselisihan Fernandes sebelumnya. “Enzo adalah salah satu kapten tim ini, dia bukan satu-satunya. Kami punya Reece (James), kami punya lebih banyak kapten.”
“Saya melihat rekan satu timnya mengidentifikasi dia sebagai kapten sebagai referensi dan dia sudah menjadi kapten di pramusim ketika kami menggantikan Reece di pertandingan tersebut. Kami semua melakukan kesalahan. Penting untuk mengakui bahwa Enzo melakukan kesalahan, dia mengakui kesalahannya dan dia ada di sana.”
“Entah bagaimana denganmu, tapi aku pernah melakukan kesalahan di masa lalu, dan aku mengakuinya. Sebagai manusia, jika kamu melakukan kesalahan dan mengakuinya, kamu tidak akan mendapat hukuman seumur hidup. Enzo, aku salah, dan saya akui. Bagi saya, itu adalah kesalahan referensi, dan saya tidak perlu menambahkan apa pun” – lanjut ESPN.
Sejak awal pertandingan, Manchester City dan Chelsea langsung bermain terbuka. Namun tim tamu mendominasi permainan dengan serangan sayapnya.
Upaya pembuka Man City akhirnya berhasil pada menit ke-18. Gol tersebut bermula dari serangan cepat di sisi kiri. Doku mengoper ke Silva, tapi mengarah ke Haaland.
Haaland langsung menerobos ke dalam kotak penalti di bawah kepungan Colwill dan Cucurella, lalu memotong bola dan untuk sementara mengalahkan Sanchez City 1-0.
Gol Haaland membuat Manchester City semakin percaya diri untuk memberikan tekanan ke pertahanan Chelsea. Pada menit ke-37, tembakan Doku memaksa Sanchez menepis bola melewati gawang.
Pada menit ke-44, Chelsea mencetak gol, tembakan Jackson memantul dari bola rebound Palmer. Namun gol tersebut dianulir karena offside. Skor masih 0-1.
Chelsea yang tak mau kalah di kandang sendiri berusaha meningkatkan tempo permainan sejak awal babak kedua. Enzo Maresca melakukan pergantian pemain pertamanya, Pedro Neto menggantikan Nkunku.
Masuknya Neto membuat serangan Chelsea lebih cair dan terlihat lebih berbahaya. The Blues tampil lebih agresif, namun terobosan terakhir mereka belum cukup mengancam Man City.
Manchester City justru mencetak gol kedua pada menit ke-65. Tendangan Haaland berhasil ditepis Lewis ke gawang Sanchez. Namun, gol tersebut dianulir karena pelanggaran Haaland terhadap Colwill.
Terakhir, City menggandakan keunggulannya pada menit ke-84. Kovacic mengontrol bola dengan dadanya, melewati lini tengah Chelsea dan melepaskan tembakan dari jarak jauh. Skor 2-0 tak berubah hingga babak berakhir.