dianrakyat.co.id, Jakarta – Platform media sosial Elon Musk,
Menurut X alias pengguna Twitter dapat membuat, berbagi, dan menikmati konten pornografi selama konten tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika tidak segan-segan memblokir akses ke forum-forum yang melanggar undang-undang tentang distribusi konten dewasa atau pornografi.
Dalam pesan yang diterima Tekno dianrakyat.co.id, Direktur Jenderal Informasi dan Humas (IKP) Kominfo, Usman Kansong mengatakan, pornografi dilarang berdasarkan Hukum Pidana dan UU Anti Pornografi.
Sementara di dunia digital, konten pornografi dilarang berdasarkan UU ITE. “Kami memiliki mekanisme untuk memblokir pornografi di ranah digital, misalnya dengan menyaring kata-kata yang berhubungan dengan pornografi,” kata Usman.
“Jika
Dulu, banyak sekali pembuat konten yang membuat konten seksual eksplisit di Twitter. Apalagi dengan layanan berlangganan Twitter Blue, banyak layanan seks dan bintang porno yang membayar untuk konten yang mereka posting.
Meski konten dewasa sudah diiklankan jauh sebelum Elon Musk membeli Twitter pada tahun 2022, perusahaan tersebut belum mengambil keputusan resmi saat itu.
Dulu, banyak pembuat konten dewasa yang mempublikasikan konten seksual vulgar di Twitter, termasuk dengan adanya program berlangganan Twitter Blue On OnlyFans.
Kini, setelah beralih ke X, perusahaan akhirnya mengeluarkan kebijakan resmi yang memberi label pada semua pesan dengan konten seksual.
Melansir Associated Press pada Selasa (4/6/2024), perusahaan milik Elon Musk itu meluncurkan kebijakan pada Senin (3/6/2024) yang mengumumkan bahwa X mengizinkan pengguna membuat, berbagi, dan menikmati konten dewasa. Karena diproduksi dan didistribusikan secara seragam.
Perusahaan juga mengatakan bahwa ekspresi seksual, baik visual maupun tulisan, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik dan dapat diposting di platformnya.
Meskipun memungkinkan pengguna untuk melihat konten seksual eksplisit, X memberikan batasan pada konten ini untuk anak-anak dan orang dewasa yang memilih untuk tidak melihat konten tersebut.
Hal ini dilakukan agar pengguna yang memutuskan untuk tidak melihat konten seksual di X tetap merasa nyaman menggunakan platform tersebut.
Lindungi anak-anak
Selain itu, X memperkenalkan undang-undang baru yang melarang konten yang menampilkan atau mempromosikan konten seksual atau kekerasan terhadap anak di bawah umur.
Hal ini dilakukan agar konten seksual tidak dipublikasikan di media sosial X/Twitter.
“Kami juga melarang konten yang mendorong eksploitasi, konflik, pertentangan, seks atau kekerasan terhadap anak dan perilaku buruk,” tulis X di situs resminya.
Sebelumnya, Elon Musk mengatakan Twitter akan bertransformasi sepenuhnya menjadi X.
Platform Twitter asli, yang dikenal dengan simbol burung biru dan penekanan pada teks, sudah tidak ada lagi. Perusahaan penerus Perusahaan X yang didirikan oleh Elon Musk sedang menjalani rebranding besar-besaran.
Langkah yang dilakukan Elon Musk menunjukkan bahwa X bukanlah Twitter resmi. Dalam sebuah tweet, Elon Musk mengumumkan bahwa semua sistem X-core sekarang menjadi x.com (bukan lagi twitter.com).
Menutup twitter.com merupakan langkah pasti dalam evolusi platform. Sekarang semua transaksi website ditransfer ke X.com. Artinya, proses transisi selama satu tahun (dari Twitter ke X) telah usai dan eksistensi Twitter pun usai.
Namun, ambisi X lebih dari sekedar menggantikan Twitter. Musk membayangkan X sebagai platform komprehensif yang mengintegrasikan berbagai layanan.
Diambil dari Gizchina, Minggu (19/5/2023) Integrasi fungsi seperti pemrosesan pembayaran dan email merupakan potensi pengembangan di masa depan.
Salah satu fitur paling menarik yang ditawarkan X saat ini adalah Grok, chatbot bertenaga AI yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna.