dianrakyat.co.id, Jakarta PT Mora Telematics Indonesia Tbk (Moratelindo/MORA) resmi menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Metrolink LDA (Metrolink), perusahaan penyedia produk, layanan, dan solusi terkini bagi perusahaan teknologi, informasi, dan telekomunikasi. atau menyediakan TIK. dan berdomisili di Dili, Timor Timur.
Penandatanganan PKS ini merupakan kelanjutan kerja sama antara Moratlindo dan Metrolink yang telah berlangsung pada awal tahun 2019. Kerjasama yang telah terjalin berupa penyediaan layanan internet oleh Moratlindo di Timor Timur yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas secara berkelanjutan. Pelayanan telekomunikasi dan digital khususnya di bidang penyediaan Internet.
Terkait kerja sama tersebut, Muratlindo sendiri telah memperoleh izin penyelenggaraan layanan internet berdasarkan surat keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi No. 78 tanggal 27 Februari 2014.
Di sisi lain, MetroLink juga telah mendapat izin penyelenggaraan layanan internet sesuai dengan Pasal 30 Undang-Undang Telekomunikasi Timor Timur (UU 15/2012) dari Autoridade Nacional de Communicações (ANC) dengan nomor registrasi. Menyetujui nomor registrasi 002/REG/ANC/III/2021.
Melanjutkan kerja sama dengan Metrolink sebagai mitra strategis tentunya akan memberikan dampak positif bagi Moratlindo. Selain untuk memperluas bisnis Moratlindo secara internasional, kerja sama ini sejalan dengan komitmen Moratlindo untuk berpartisipasi aktif dalam mentransformasikan masyarakat menuju masyarakat digital terkemuka. Chief Strategic Business Officer (CSBO) Muratlindo Resi Y. Bramani, dikutip Rabu (18/9/2018).
Muratlindo berkomitmen untuk mendorong transformasi digital dan memimpin perkembangan masyarakat digital di Indonesia dan sekitarnya.
Muratlindo didirikan pada tahun 2000 dan memulai bisnisnya sebagai penyedia layanan internet dan kartu panggil. Pada tahun 2007, Muratlindo menjadi penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi yang berhasil membangun jaringan kabel serat optik sepanjang 7,5 km di pulau Jawa yang dikenal dengan Java Backbone.
Delapan tahun setelah didirikan, pada tahun 2008, Moratelindo menjalin hubungan internasional pertamanya dengan Singapura, yang ditandai dengan pendirian anak perusahaan di Singapura, Moratel International Pte., Ltd., dan pembangunan jaringan internasional pertamanya adalah optik kapal selam serat yang terhubung dengannya. Jakarta – Singapura yang disebut MIC-1.
Pada tahun 2009, Moratlindu mengembangkan dan mengembangkan jaringan kabel serat optik bawah laut internasional kedua yang menghubungkan Batam-Dumai-Malaka (BDM). Pada tahun 2010, pemerintah Singapura memberikan izin pengoperasian berbasis fasilitas sebagai pintu gerbang sambungan sewa internasional.
Pada tahun yang sama, Muratlindo juga memperkuat jaringannya dengan membangun Sumatra backbone, yaitu jaringan backbone untuk menopang kabel bawah laut dan kabel darat yang membentang di sepanjang Pulau Sumatera.
Untuk mendukung efisiensi operasional bisnis Moratlindo, pada tahun 2011 hingga 2013, Moratlindo mendirikan 6 data center yang dikenal dengan nama Nusantara Data Center atau NDC yang terintegrasi di beberapa kota seperti Medan, Palembang, Surabaya, Bali, Jakarta dan Batam.
Pada tahun 2012, Moratlindo mengembangkan jaringan kabel serat optik bawah laut internasional ketiga yang menghubungkan Jakarta-Banka-Bintan-Batam-Singapura, sehingga jaringan kabel serat optik yang berhasil dibangun Moratlindo pada tahun 2012 telah mencapai 7620 Kilometer.
Pada tahun 2014, Moratlindo memperkuat jaringannya melalui infrastruktur Metro-E yang dibangun di 21 kota, sehingga total jaringan yang dimiliki Moratlindo menjadi 9.681 km pada tahun 2014.
Pada tahun 2015, Moratlindo memperluas bisnisnya ke pasar enterprise melalui Fiber to Moratlindo untuk melaksanakan proyek-proyek strategis nasional dengan menunjuk Moratlindo sebagai perusahaan untuk membantu proyek Palapa West Ring dan Palapa East Ring.
Proyek Palapa Ring merupakan proyek antara pemerintah pusat dengan anak perusahaan Muratlindo yaitu PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika yang diluncurkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang bertujuan untuk membangun infrastruktur telekomunikasi berupa konstruksi serat optik di Indonesia. Itu ada di seluruh negeri. Indonesia.
Proyek Palapa Ring Paket Barat beroperasi sejak Maret 2018, sedangkan Palapa Ring Paket Timur beroperasi sejak Agustus 2019. Pada tahun 2020, Muratlindo memperluas FTTH di kota-kota baru seperti Pontianak, Pangkal Pinang, Medan dan Bali. Mulai tahun 2021, Muratlindo memperluas operasinya dengan mengakuisisi 65% saham PT Indo Pratama Teleglobal, sebuah perusahaan Very Small Aperture Terminal. Pembelian ini diharapkan dapat melengkapi jaringan fiber optik Muratlindo yang sudah ada.
Pada tahun 2023, Muratlindo akan bekerjasama dalam pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut jalur Jakarta-Singapura, serta pengembangan data center Batam. Hingga 31 Desember 2023, total panjang jaringan serat optik yang dimiliki Muratlindo adalah 54.330 km, jumlah home pass 692.090, dan jumlah pelanggan 166.120.