JAKARTA – Dunia medis di China dihebohkan dengan lahirnya bayi berekor. Para ilmuwan pun segera mencari penyebabnya.
Diberitakan Wionews, Rabu (20/3/2024), ekor anak tersebut muncul dari area belakang punggungnya. Panjangnya mencapai 10 sentimeter, yang membingungkan para ahli medis atas anomali tersebut.
Kondisi yang tidak biasa ini diidentifikasi oleh Dr. Li, asisten kepala ahli bedah saraf anak setelah bayinya lahir di Rumah Sakit Anak Hangzhou. Dr. Li membagikan video di media sosial yang menunjukkan pemandangan luar biasa tersebut. Penyebabnya diyakini karena degenerasi yang tidak sempurna.
Hal ini dikonfirmasi oleh magnetic resonance imaging (MRI) anak tersebut. Tonjolan tulang yang lunak ini tampaknya disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut obstruksi sumsum tulang belakang. Kondisi ini terjadi ketika sumsum tulang belakang terhubung secara tidak normal dengan jaringan di sekitarnya, biasanya di dasar tulang belakang.
Dalam kondisi normal, sumsum tulang belakang memiliki pergerakan tidak terbatas di kanal tulang belakang, sehingga memfasilitasi pergerakan dan fungsi normal. Namun bila dihubungkan, pergerakan sumsum tulang belakang menjadi terbatas sehingga berpotensi menimbulkan berbagai komplikasi neurologis.
Kasus unik ini dengan cepat menarik perhatian di media sosial Douyin, TikTok versi China. Video yang diunggah tersebut mendapat lebih dari 34.000 suka dan lebih dari 145.000 dibagikan dalam beberapa hari setelah diposting pada 11 Maret 2024.
Meski ibu anak tersebut meminta dokter untuk turun tangan dan mencabut ekor anak tersebut, ahli bedah memilih untuk tidak mengoperasinya. Keputusan mereka datang dari kesadaran bahwa ekor tersebut terhubung erat dengan sistem saraf bayi sehingga jika dicabut kemungkinan besar akan merusak organ vital.
Keputusan ini mengingatkan kita pada kasus serupa di Guyana, Amerika Selatan. Ahli bedah mengangkat ekor bayi berusia 10 hari pada Juni 2023. Dalam kasus ini, anak laki-laki tersebut lahir dengan tulang belakang tidak normal sehingga menyebabkan ekor menonjol.
Para ilmuwan berpendapat bahwa ekor, atau tulang ekor, berfungsi sebagai sisa periode evolusi manusia yang tidak lagi berfungsi. Fungsi ekor nenek moyang kita dulunya berperan penting dalam membantu keseimbangan saat beraktivitas seperti memanjat pohon.