0 0
Read Time:4 Minute, 21 Second

dianrakyat.co.id, Jakarta – Perusahaan alat berat terkemuka China, SANI, telah menandatangani pesanan 2.000 ekskavator dari Jhonlin Group. Ini merupakan pesanan ekskavator internasional terbesar di dunia untuk digunakan dalam proyek pertanian di Indonesia.

Pada tanggal 26 Juni 2024, SANI resmi mengumumkan penandatanganan pesanan 2.000 unit ekskavator dengan Jhonlin Group. Pesanan ini dianggap sebagai pesanan ekskavator internasional terbesar di dunia.

Perjanjian tersebut ditandatangani di Shanghai, Tiongkok oleh pemilik Jhonlin Group Andi Siamsuddin Arsiad atau dikenal dengan Haji Isam. Penandatanganan perjanjian tersebut juga dihadiri oleh Timothy Savitri, partner Jhonlin Group.

Hadji Issam tampak menikmati syuting adegan tersebut. Kali ini dengan pesanan ekskavator internasional terbesar di dunia. Sebelumnya ia juga sempat viral saat membeli Boeing Business Jet Max 7 seharga $88,7 juta atau setara Rp 1,24 triliun hanya dengan mengenakan kaos oblong.

Ekskavator SANI yang dipesan yakni SANI SI215C-9 berkapasitas 21,5 ton dan cocok untuk pekerjaan berat khususnya di sektor pertanian. Harga ekskavator baru berkisar 1,7 hingga 2,3 miliar dinar, sedangkan harga ekskavator bekas berkisar 700 juta hingga satu miliar dinar, tergantung tahun pembuatan dan kondisi mesin.

Nilai pesanan 2.000 unit ekskavator ini diperkirakan mencapai sekitar Rp 4 triliun. Pesanan ini merupakan yang terbesar di dunia untuk excavator. Pemesanan 2.000 unit ekskavator dari SANI merupakan langkah Jhonlin Group dalam mendukung pengembangan pertanian di Indonesia.

Jhonlin Group mempunyai komitmen pemerintah untuk menggarap proyek lumbung pangan atau estate seluas 100 ribu hektar di Papua.

Perusahaan ini merupakan perusahaan induk bagi unit-unit usaha yang bergerak di berbagai sektor antara lain pertambangan, jasa pelabuhan, transportasi laut dan udara, pertanian, kesehatan, keamanan, infrastruktur, dan manufaktur.

Jhonlin Group telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan produsen alat berat asal Tiongkok, SANI Group, untuk memesan 2.000 unit ekskavator. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh pemilik Jhonlin Group, Andi Siamsuddin Arsiad atau dikenal Haji Isam, di Shanghai, China.

Jumlah pesanan ini merupakan yang terbesar di dunia untuk pesanan excavator dan akan digunakan pada proyek pertanian di Indonesia. Jhonlin Group berkomitmen untuk terus mengembangkan proyek pertanian untuk mendukung pengembangan sektor pertanian di Indonesia.

Perusahaan ini merupakan perusahaan induk bagi unit-unit usaha yang bergerak di berbagai bidang antara lain pertambangan, jasa kepelabuhanan, angkutan laut dan udara, bongkar muat lepas pantai, pertanian/agribisnis, kesehatan, jasa keamanan, infrastruktur dan manufaktur.

Pemilik Jhonlin Group, Haji Isam, dikenal sebagai pebisnis dermawan yang kerap membantu masyarakat yang membutuhkan. Ia membangun berbagai fasilitas umum seperti masjid, sekolah, dan rumah sakit yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

SANI Group merupakan perusahaan induk multinasional asal Tiongkok yang fokus pada produksi alat berat. Sebagai produsen alat berat terbesar kelima di dunia, SANI adalah pemimpin global dalam pengembangan dan produksi alat berat berkualitas tinggi, konstruksi industri, peralatan pertambangan, pelabuhan dan anjungan minyak, serta sistem energi angin terbarukan.

Sebelumnya, Andi Siamsudin atau Haji Isam yang dikenal dengan sebutan Crazy Rich asal Batulicin, Kalimantan Selatan, viral di media sosial. Fokus pada Haji Issam muncul setelah ia membeli Boeing Business Max Jet 7 dengan hanya mengenakan kaos oblong. Saat transaksi selesai, harga penerbangan tersebut mencapai 88,7 juta USD atau sekitar Rp 1,24 triliun.

Aksi nyentrik Haji Issam ini mendapat tanggapan beragam dari pengguna media sosial, termasuk disandingkan dengan CEO Tesla Inc Elon Musk yang juga kerap mengenakan kaos tersebut di berbagai kesempatan. Lantas dari mana penghasilan Haji Issam? Menurut berbagai referensi, sumber kekayaan Haji Issam berasal dari bisnis batu bara dan perkebunan kelapa sawit yang semuanya dikuasai oleh Jhonlin Group.

Melalui PT Jhonlin Agro Raia Tbk, Haji Isam meraup keuntungan dari sektor perkebunan kelapa sawit dan pengolahan minyak. Di sektor transportasi, Haji Isam beroperasi melalui Johnlin Baratama, Johnlin Marine Shipping, Johnlin Air Transport dan PT Ehsan Agro Sentosa Group.

Sebelum mencapai puncak kekayaannya, Haji Issam adalah seorang buruh serabutan. Ia bekerja sebagai sopir truk penebangan kayu, operator alat berat, dan tukang ojek. Titik balik hidupnya dimulai pada tahun 2011 saat ia bertemu dengan Johan Maulana, seorang penambang batu bara asal Kalimantan.

Melalui Johan, Haji Isam belajar tentang bisnis batu bara. Haji Isam lambat laun mendirikan perusahaan kecil yang dibiayai oleh Johan. Klien pertama perusahaannya saat itu adalah PT Arutmin Indonesia, anak perusahaan PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.

Dari pelanggan pertama, usaha Haji Issam terus mendapatkan banyak pelanggan hingga saat ini. Pamor Haji Isam terus berkembang dan jaringan bisnisnya pun terus berkembang. Hal ini ditandai dengan kerjasama Haji Issam dengan Ketua MPR Bambang Soesatjo pada tahun 2003.

Keduanya mendirikan PT Kodeco Timber, perusahaan pemilik Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).

Menurut berbagai sumber, Haji Isam lahir pada 1 Januari 1977 di Batulicin, Kalimantan Selatan. Namun keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan yang merupakan wilayah etnis Bugis.

Namun sedikit orang yang mengetahui bahwa Haji Issam mengalami kesulitan keuangan. Pekerjaan pertamanya adalah sebagai sopir truk kayu sebelum akhirnya membangun kerajaan bisnisnya.

Selain itu, ia juga bekerja sebagai pemotong, tukang ojek, dan buruh angkut.

Berdasarkan pemberitaan Kapanlagi.com, Selasa (27/2/2024), Haji Isam telah menjelma dari seorang sopir truk pengangkut kayu menjadi seorang pengusaha yang usahanya meliputi sektor darat, laut, dan udara. Saat ini Haji Isam tercatat sebagai pemilik Jhonlin Group (JG).

Jhonlin Group merupakan perusahaan induk yang memiliki beberapa unit bisnis seperti pertambangan, jasa kepelabuhanan, angkutan udara, bongkar muat laut, agribisnis, jasa keamanan, infrastruktur dan manufaktur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D