0 0
Read Time:1 Minute, 49 Second

MALANG – Seorang guru asal Malang berhasil menciptakan gen asli ayam kampung. Gen tersebut diciptakan melalui sistem persilangan ayam lokal dari beberapa daerah di Jawa Timur untuk menghasilkan generasi baru yang unggul dalam produksi telur.

Inovasi ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa tingginya permintaan akan telur ayam kampung diimbangi oleh pasokan yang melimpah. “Sayangnya tingginya permintaan tersebut masih belum diimbangi dengan produksi ayam kampung lokal,” kata guru UMM Ir. Suyatno saat memberikan kuliah di Universitas Muhamadiyah Malang, Kamis (23 Mei 2024).

Sejak saat itu, guru peternakan akhirnya menciptakan gen asli ayam petelur super untuk memenuhi kebutuhan produksi ayam petelur. Caranya mengawinkan ayam lokal. “Empat jenis ayam dari beberapa daerah di Jatim yang disilangkan yaitu ayam putih, ayam lurik merah, ayam ranupa, dan ayam varun,” ujarnya.

Suyatno mengatakan, penelitian tersebut diawali dengan disertasinya pada 21 Mei 2024, sebagai syarat untuk meraih gelar Ph.D. Fokus utama penelitian ini adalah pada seleksi dan pengaturan garis kawin untuk pembuatan garis superlayer baru.

“Prosesnya memadukan beberapa sistem perkembangbiakan seperti persilangan, persilangan, dan persilangan, serta prosedur seleksi yang tepat seperti pemilihan bobot pada umur tiga bulan. Hasilnya adalah ayam petelur baru yang diberi nama UMMChick. – katanya.

FYI, pemuliaan adalah suatu sistem atau kegiatan yang menjaga kemurnian suatu hewan atau tumbuhan sekaligus meningkatkan kualitas dan hasil. Tujuan utamanya adalah berkembangnya populasi hewan lokal dengan tingkat produksi telur yang baik.

Saat melaksanakan program pemuliaan untuk mengembangkan varietas baru, ia fokus pada produksi telur produksi. Hasilnya adalah ayam kampung jenis baru yang menghasilkan telur 50 hingga 60% lebih banyak dibandingkan ayam kampung rata-rata. “Kami jamin strain UMMChick bagus dan potensial karena asal genetiknya masih terjaga dan didukung secara luas di Jawa Timur,” ujarnya.

Belakangan, bibit ayam petelur dikembangkan dan dijual dengan merek “Eggnic”, atau “telur organik”. Karena tingginya permintaan terhadap telur ayam kampung, hal ini bisa menjadi salah satu lahan usaha yang UMM kembangkan usahanya.

Sementara itu, salah satu disertasi, Dr.prof. inframerah. Asmah Hidayati, anggota DPR dari IPM, berharap penelitian Suyatno tidak berhenti sampai di situ. Karena kedepannya pasti ada kebutuhan untuk mengembangbiakkan ayam kampung baru yang lebih produktif. “Tentu akan lebih baik jika di masa depan kita bisa menciptakan strain dengan tingkat produktivitas 100 persen. Ini tentunya dibutuhkan masyarakat luas,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D