0 0
Read Time:3 Minute, 15 Second

dianrakyat.co.id, JAKARTA — Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mendapat pengakuan dunia atas kinerjanya yang sangat baik. Sebelumnya, ada empat BUMN yang masuk dalam daftar Forbes. Baru-baru ini, beberapa perusahaan pelat merah masuk dalam Fortune 500 di Asia Tenggara pada tahun 2024.

Tentang situs Fortune.com, berikut detailnya. Peringkat ketiga adalah PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Usaha Negara (Persero) atau biasa disingkat PLN di peringkat keenam, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) di peringkat 15, disusul PT Bank Mandiri (Persero) di peringkat ketiga. 1. tempat. 22. Kemudian Telkom Indonesia (28), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) di peringkat 62, PT Pupuk Indonesia (Persero) di peringkat 71, Garuda Indonesia (125). 

Berikutnya adalah PT Semen Indonesia (Persero) dan peringkat 143, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) (Pelindo) (157), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) (166), Hutama Karya (183), PT Aviasi Wisata Indonesia ( Persero) atau InJourney (198), PT Wijaya Karya Tbk (Persero) (Bahasa) (203), PT Jasa Marga Persero Tbk (213). PT ADHI KARYA (Persero) Tbk (225), kemudian Vale Indonesia (INCO) yang 14 persen sahamnya dikuasai BUMN Pertambangan memegang MIND ID di 234. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (357).

Beberapa perusahaan swasta asal Indonesia juga masuk dalam Fortune 500 Asia Tenggara 2024. Tiga di antaranya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Adaro Energu Indonesia Tbk, Sinarmas Land. Fortune menyimpulkan bahwa posisi berdasarkan pendapatan pada tahun 2023 posisi Asia Tenggara lebih penting dibandingkan dunia, karena perubahan rantai pasok dan perkembangan ekonomi di kawasan.

Posisi pertama dipegang oleh Trafigura Group. Trafigura adalah perusahaan logistik yang berbasis di Singapura. Lalu di posisi kedua ada PTT asal Thailand, disusul Pertamina. 

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Business Communication Pertamina, mengatakan di tengah tantangan bisnis dunia, Pertamina mampu bersaing dengan perusahaan global dari berbagai sektor. Keberhasilan tersebut menunjukkan operasional BUMN terus tumbuh berdasarkan strategi bisnis strategisnya.

“Pertamina telah melaporkan kinerja yang baik pada berbagai proses bisnis sesuai dengan strategi dan program pengembangan yang dilaksanakan, terutama dalam menghadapi kuatnya tantangan bisnis saat ini,” kata Fadjar, dalam keterangan resminya, Selasa (18/6/2024). 

Pada Selasa, Fortune menjelaskan bahwa Asia Tenggara akan memainkan peran besar dalam perekonomian global pasca pandemi Covid-19. Perusahaan-perusahaan dari Asia Tenggara terpapar pada faktor-faktor global seperti konflik lingkungan dan ketidakstabilan pasar. Begitu banyak orang yang mempunyai uang lebih sedikit. Sementara itu, lima perusahaan terbesar di Asia Tenggara, termasuk Pertamina, memperoleh keuntungan tertinggi dibandingkan perusahaan sejenis di kawasan. 

Diakui Fadjar, operasional Pertamina akan terus tumbuh pada tahun 2023. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan hingga 17 persen pada akhir tahun 2023, dengan total pendapatan sebesar $4,77 miliar atau setara Rp72,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.255 per dolar AS). EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi adalah $14,36 miliar. Angka tersebut meningkat enam persen dibandingkan EBITDA pada tahun 2022. Pendapatan konsolidasi pada tahun 2023 sebesar 75,79 miliar dolar AS.

Pertumbuhan kinerja tersebut juga ditandai dengan peringkat investasi dari berbagai lembaga pemeringkat internasional yang menyebut Pertamina sebagai perusahaan dengan status investasi yang sesuai. Pertamina dinilai berhasil mendukung pertumbuhan bisnis intinya dan menerapkan transisi energi ramah lingkungan. Fadjar menambahkan, operasional Pertamina terus ditingkatkan baik dari segi penanganan maupun penanganannya, dengan program perbaikan biaya dengan kontribusi sekitar 1,1 miliar dolar. Pada praktiknya, kinerja juga mengalami peningkatan di seluruh subholding. 

Selain efisiensi, lanjut Fadjar, operasional Pertamina juga ramah lingkungan. Hal ini didasarkan pada penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) pada seluruh proses bisnis. Pertamina adalah pemimpin dunia di sektor Minyak dan Gas Terintegrasi. Pertamina menduduki peringkat tertinggi di antara 61 perusahaan dunia berdasarkan pemeringkatan ESG Rating Institute Sustainlytics. 

“Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, Pertamina akan terus tumbuh menjadi perusahaan nasional terdepan dalam menjaga ketahanan dan kemandirian energi di Indonesia,” kata Fadjar. 

Pertamina berkomitmen mendukung tujuan Net Zero Emission pada tahun 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Seluruh upaya tersebut dibarengi dengan penerapan ESG pada seluruh proses bisnis dan operasional perusahaan.

 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D