dianrakyat.co.id, Jakarta – Pebulu tangkis China Zhang Zhi Jie dilaporkan meninggal dunia saat berlaga di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia Junior 2024 di DI Yogyakarta pada Minggu, 30 Juni 2024.
Dalam video yang diunggah di media sosial, salah satu atlet Tiongkok pingsan di tengah lapangan dan langsung mendapat perawatan dari tim dokter.
PBSI belum mengeluarkan keterangan mengenai penyebab meninggalnya Zhang Zhi Jie. Namun banyak dokter yang menduga itu adalah serangan jantung.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Dr. R.A. Adaninggar Primadia Nariswari SpPD atau yang akrab disapa Dr. Ningz, dalam video yang diposting di akun Instagram @drningz menjelaskan pentingnya CPR atau CPR pada seseorang yang mengalami serangan jantung.
“Otak kita mati dalam waktu tiga hingga lima menit jika tidak menerima udara atau darah. Jadi kita bisa melakukan CPR atau pijat jantung untuk membantu mendistribusikan darah ke otak,” kata dr. Nyonya. 2 Juli 2024.
Dr. Ningz menegaskan, setiap orang harus memahami apa yang perlu dilakukan untuk menyelamatkan penderita penyakit jantung, tidak hanya tenaga medis atau dokter, tetapi semua orang.
Siapa pun bisa memijat jantung ini sedalam sekitar 5 cm dengan 100 hingga 120 pukulan per menit, ujarnya. Jika terdapat banyak orang di area tersebut, lakukan CPR secara bergiliran hingga paramedis tiba. Tentu saja.
Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Dr. Andhika Raspati SpKO melalui akun Instagramnya @dhika.dr mengatakan, gejala penyakit jantung yang paling umum sering ditandai dengan pingsan tanpa menyentuh tubuh.
Andhika mengatakan dalam video yang dirilis pada 1 Juli 2024, “Kalau disimak detak jantung yang terjadi pada atlet, gejalanya sama semua, yakni pingsan atau pingsan tanpa mempengaruhi tubuh,” kata Andhika dalam sebuah video. penyataan. Video ini diposting pada 1 Juli 2024.
Andhika menjelaskan, pingsan tanpa menyentuh badan merupakan tanda kuat penyakit jantung. Dia menekankan pentingnya CPR segera dan isolasi orang yang mengalami serangan jantung.
“Jika terjadi serangan jantung, tindakan yang segera dilakukan adalah dengan memberikan CPR dan buang air besar, misalnya segera menggunakan AED,” ujarnya.
Andhika juga menegaskan, pertolongan pertama lebih penting dibandingkan bergegas membawa pasien ke rumah sakit secepatnya.
Sebagai Dr. Ningz Andhika, semoga semua bisa belajar dan praktek CPR.
Menurut WebMD, serangan jantung, atau kematian jantung mendadak, adalah suatu kondisi di mana jantung tiba-tiba berhenti berdetak. Hal ini menghambat aliran darah ke otak dan bagian tubuh lainnya, yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan cepat.
Penyakit jantung terjadi dengan cepat dan kuat. Orang yang terpapar bisa mengalami kejang tiba-tiba, pingsan, pingsan, dan sesak napas.
Sebelumnya mereka merasa lelah, pusing, lemas, sesak napas, atau ingin muntah. Namun, serangan jantung bisa terjadi tanpa tanda peringatan apa pun.
Jantung memiliki impuls listrik yang membuatnya terus berdetak. Serangan jantung dapat terjadi ketika sinyal listrik tidak teratur sehingga menyebabkan detak jantung tidak teratur atau detak jantung tidak teratur.
Ada berbagai jenis irama jantung dan kebanyakan tidak berbahaya. Salah satunya disebut fibrilasi ventrikel yang merupakan penyebab utama penyakit jantung.
Jika hal ini terjadi, jantung tidak dapat memompa cukup darah ke tubuh dan dapat mengancam jiwa dalam hitungan menit.