0 0
Read Time:1 Minute, 59 Second

dianrakyat.co.id, SEMARANG – Wakil Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Dr. Amino Gondohutomo yang prihatin dengan Iman Nugroho mengatakan, ada kemungkinan orang yang bermain game online (judo) bisa mengalami gangguan jiwa. Ia mengungkapkan, RSJD tempatnya bekerja menerima dan merawat beberapa pasien gangguan jiwa dengan Judol.

Kekhawatirannya, kata dia, mau tidak mau judoka akan mengalami kegagalan atau kekalahan berulang kali. Prikhatin mengatakan berdasarkan beberapa pasien gangguan jiwa akibat judo yang saat ini dirawat oleh dr RSJD. Amino Gondohutomo, mereka pun mengajukan pinjaman online (pinjol) untuk membiayai kegiatan judo mereka.

“Makanya dia melakukan kegiatan judo, dia menggunakan pembiayaan yang tidak disepakati dengan keluarga atau pasangannya, dia menggunakan gaji, dia menggunakan pinjaman online, dia menggunakan pinjaman konservatif, dan ini terjadi beberapa kali,” kata Prihatin, bersama Republik di Sabtu. (10) / 8 / 2024).

Ia menambahkan, pada saat yang sama, para praktisi judo menghadapi tuntutan dari lingkungan atau keluarganya. Misalnya saja kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

“Kemudian sedikit demi sedikit dia tidak bisa mengatasinya. Sehingga menimbulkan konflik. Konflik ini akan berdampak signifikan secara psikologis terhadap tingkat kestabilan emosi seseorang,” kata Prikhatin.

Prikhatin menemukan, pada awalnya para pelaku judo mampu meredam gejolak emosi ketika dihadapkan pada berbagai tuntutan di lingkungannya. Namun pada titik tertentu mereka tidak akan mampu mengendalikan pengekangan atau tingkat agresi mereka.

“Jadi itu muncul sebagai bentuk manifestasi agresi yang tentunya berdampak pada lingkungan,” ujarnya.

Ia mengenali beberapa pasien yang dirawat oleh dr RSJD. Amino Gondohutomo dikenal juga dengan sebutan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). “Jadi kekerasan dalam keluarga terjadi, stres yang dialami, lalu ketika dilakukan penilaian, ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti judo,” kata Prikhatin.

Namun Prikhatin belum bisa memberikan informasi berapa jumlah pasien yang dimiliki Dokter RSJD. Amino Gondohutomo terkait dengan judol. “Kalau angka, saya belum punya angka spesifiknya,” ujarnya.

Tim (Satgas) Permainan Online yang dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Pusat Analisis dan Rekening Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan omset judo di Indonesia mencapai 600 triliun. “Tahun 2024 triwulan I sudah Rp 600 triliun,” kata Koordinator Humas PPATC Natsir Konga dalam diskusi online bertajuk “Mati dalam Kemiskinan karena Games”.

Sementara itu, Presiden Grup Game Online sekaligus Menko Polhukam Adiadi Tahahanto mengungkapkan, terdapat 2,37 juta orang yang bermain judo di Indonesia. Dua persen atau 800.000 dari jumlah tersebut adalah anak-anak di bawah usia sepuluh tahun. Sementara itu, jumlah praktisi judo terbesar berada pada rentang usia 30-50 tahun, dengan angka 40 persen atau 1,6 juta orang. 

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
PAY4D